FOOTBALL265.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, merespons soal izin keramaian untuk menggelar kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021 yang sudah turun. Kompetisi akan bergulir pada awal Juli mendatang.
Sebagai informasi, pihak kepolisian secara resmi memberikan izin untuk Liga 1 dan Liga 2 2021. Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan berkas tersebut kepada Menpora Zainudin Amali di Mabes Polri, Senin (31/5/21).
Sigit Prabowo menjelaskan, izin diberikan usai penyelenggaraan Piala Menpora 2021 berjalan lancar. Hanya saja, ada catatan penting di mana PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), klub, dan semua pihak yang terlibat harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menurut Robert Rene Alberts, keluarnya izin tersebut merupakan hal yang wajar. Apalagi, sebelumnya kompetisi sepak bola Indonesia sudah lumayan lama vakum lantaran terdampak pandemi virus corona atau covid-19.
"Sudah lama tidak ada sepak bola di Indonesia dan di Indonesia semua bergantung pada perizinan dari polisi. Di negara lain tak begitu, jadi bagi saya itu hal normal, tidak ada yang spesial," kata Robert dalam konferensi pers secara virtual usai memimpin latihan, Selasa (1/6/21).
"Seperti yang sudah sejak lama saya katakan, di negara lain ketika federasi memutuskan ada laga sepak bola, maka diselenggarakan. Pihak kepolisian yang akan mengakomodir, bukan membuat peraturan," cetusnya.
Menurut Robert, aturan yang ada di Indonesia dan negara lain memang berbeda terkait izin kompetisi. Sehingga, pelatih asal Belanda ini memaklumi dan menerima kondisi yang terjadi di sepak bola Indonesia.
"Di Indonesia, kami melihatnya berbeda dan harus menerima itu. Tentunya kami harus mengikuti aturan, tapi dari perspektif sepak bola dan FIFA, tak boleh ada campur tangan dari pihak ketiga. Jadi mestinya tak perlu ada pertanyaan soal perizinan," ujar Robert Rene Alberts.
"Tapi saya tahu Indonesia melihat ini berbeda dan saya harus menerima, karena kami tinggal di Indonesia. Tapi jika bertanya kepada saya soal ini, bagi saya ini normal di sepak bola," pungkasnya.