Hakim Ziyech vs Rodrigo de Paul, Siapa Winger Paling Dahsyat untuk AC Milan?
Musim ini di Liga Inggris, Ziyech telah bermain dalam 23 pertandingan dengan sumbangan 2 gol dan 3 assists. Meski Ziyech tak terlalu mampu menjadi pemain inti di Chelsea musim ini, tapi pelatih Thomas Tuchel masih menaruh kepercayaan pada dirinya.
Namun permasalahan bagi Ziyech, manajemen The Blues kabarnya berniat menjadikannya sebagai korban pertama Tuchel. Maka dari itu, Milan bisa menjadi opsi paling masuk akal.
Hakim Ziyech merupakan salah satu penyerang paling potensial di Eropa saat ini. Kualitas pemain 28 tahun itu sudah sangat terbukti di klub lamanya, Ajax Amsterdam.
Dari 165 pertandingan bersama tim senior, ia mencatatkan 49 gol dan 81 assist. Statistik itu tergolong sangat bagus di Eropa.
Tak mengherankan memang karena Hakim Ziyech memiliki banyak kelebihan. Dilansir dari whoscored, ia tercatat kuat dalam memberikan umpan-umpan kunci terutama terobosan. Selain itu, ia juga bagus dalam melakukan dribling dan melepaskan tembakan jarak jauh.
Tak jarang pula ia mencetak gol dari situasi tendangan bebas. Di Milan, pemain seperti Hakim Ziyech tidak bisa ditemui. Untuk itu, mendapatkan Ziyech memberi jaminan peningkatan level permainan I Rossoneri.
Beralih ke Rodrigo de Paul, pemain Udinese itu sudah beberapa tahun ini wara-wiri di Serie A. Tercatat musim ini ia sudah membukukan 9 gol dan 10 assist dalam 35 laga Serie A Italia.
Kecepatan dan insting mencetak gol yang dimiliki Rodrigo diyakini bakal menambah daya gedor AC Milan. Apalagi, berbeda dengan di Udinese, Rodrigo akan mendapatkan asupan bola dan rekan setim yang lebih baik.
Dengan usia yang relatif sama dengan Ziyech, Rodrigo de Paul juga memiliki statistik yang tak kalah mentereng. Dari 184 laga bersama Udinese, ia mencetak 34 gol dan 36 gol.
Jumlah itu memang lebih rendah dari milik Hakim Ziyech. Namun perlu diperhatikan, Rodrigo de Paul bermain di klub yang lebih buruk ketimbang Ziyech. Otomatis kesempatannya mencetak gol dan memberikan assist pun lebih kecil.
Di bahwa pelatih Stefano Pioli AC Milan mengandalkan formasi 4-2-3-1. Formasi ini ditemukan Pioli di paruh kedua musim lalu dan berhasil mengantar AC Milan ke persaingan papan atas Liga Italia.
Sayang, pada tahun 2021 ini performa I Rossoneri mengalami kemunduran. Selain masalah cedera, AC Milan memiliki kelemahan di pos sayap kanan.
Baik Rodrigo de Paul dan Hakim Ziyech memiliki kesamaan posisi yakni penyerang sayap. Bedanya, Ziyech kuat di kanan sementara De Paul di kiri. Meski De Paul bisa main di kanan, namun hasilnya tak semaksimal ketika ia main di kiri.
Melihat fakta ini, sebetulnya sudah jelas bahwa Hakim Ziyech adalah pilihan lebih bagus untuk Milan. Sebab di pos kiri I Rossoneri sudah memiliki Rafael Leao dan Ante Rebic.
Kecuali jika salah satu dari Rebic atau Leao pergi, maka merekrut De Paul adalah pilihan bagus. Itu pun dengan catatan Ziyech ikut diangkut karena persoalan utama I Rossoneri adalah sayap kanan.
Secara kualitas teknis sendiri keduanya tak berbeda jauh. Rodrigo De Paul juga kuat dalam memberikan umpan silang dan dribiling. Ia juga bagus dalam memberikan umpan terobosan dan menembak bola dari luar kotak penalti.
Bahkan, keduanya punya kekurangan yang sama, yakni sama-sama lemah dalam aerial duels dan tackling. Untuk itu, kni tinggal kembali kepada kebutuhan utama AC Milan. Jika ingin menguatkan sektor sayap kanan, maka Hakim Ziyech adalah pilihan mutlak ketimbang Rodrigo de Paul.