In-depth

3 Biang Kerok Kegagalan Inggris Mengalahkan Skotlandia di Euro 2020

Sabtu, 19 Juni 2021 12:05 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Carl Recine - Pool/Getty Images
Harry Kane dan Raheem Sterling berselebrasi usai gol Inggris saat melawan Kroasia Copyright: © Carl Recine - Pool/Getty Images
Harry Kane dan Raheem Sterling berselebrasi usai gol Inggris saat melawan Kroasia
Jebloknya Lini Tengah dan Depan

1. Harry Kane

Gelar top skor Liga Inggris 2020/2021 dan statusnya sebagai kapten Inggris membuat Harry Kane jadi andalan utama lini depan tim Tiga Singa. Sayang, bintang Tottenham Hotspur itu justru tampil buruk di Euro 2020 dengan belum mencetak 1 pun gol.

Tak hanya gagal mencetak gol, Harry Kane bahkan kesulitan untuk melepaskan tembakan. Dari 2 laga yang sudah dijalani, Kane hanya melepaskan 3 tembakan, dengan rincian 2 saat melawan Skotlandia dan 1 melawan Kroasia, tanpa 1 pun mengarah ke gawang.

Saat melawan Skotlandia, ia hanya mencatatkan 19 sentuhan dan akurasi umpan 63% sehingga Whoscored memberi Kane nilai 6,1, alias yang terburuk di kalangan pemain Inggris.

2. Declan Rice

Kembali diturunkan sebagai starter mengisi sektor gelandang tengah, Declan Rice gagal memberikan dampak berarti bagi lini tengah Inggris. Walaupun tampil baik melapis lini belakang, Rice minim kontribusi dalam upaya serangan yang dilakukan Inggris.

Meski mencatatkan 94% akurasi umpan, Declan Rice lebih banyak main aman dengan memainkan bola di lini tengah alih-alih mencoba mengalirkan bola ke depan. Laman Whoscored memberinya nilai 6,33 alias terburuk kedua sesudah Kane.

3. Raheem Sterling

Sukses mencetak gol kemenangan melawan Kroasia, Raheem Sterling kembali jadi andalan Southgate untuk mengisi sektor sayap kiri. Sayangnya, performa bintang Manchester City ini terbilang menurun dibandingkan laga sebelumnya.

Meski kecepatan dan tusukannya kerap menyulitkan lini belakang Skotlandia, buruknya pengambilan keputusan membuat upaya Raheem Sterling di sayap kerap sia-sia. Ia bahkan gagal mencatatkan 1 tembakan pun di laga ini. Ia mendapat nilai 6,38 dari whoscored, alias terburuk ketiga di jajaran starter Inggris.