In-depth

Termasuk Ramos, 4 Pemain yang 'Habis Manis Sepah Dibuang' oleh Real Madrid

Sabtu, 19 Juni 2021 12:37 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© skysports.com
Skuat Real Madrid saat masih diperkuat Raul Gonzales, Christian Karembeu, dan Fernando Morientes. Copyright: © skysports.com
Skuat Real Madrid saat masih diperkuat Raul Gonzales, Christian Karembeu, dan Fernando Morientes.
3. Raul Gonzales

Setara dengan Sergio Ramos dan Iker Casillas, Raul Gonzales juga masuk ke dalam tinta emas sejarah Real Madrid sebagai pemain paling penting. 

Pemain berjuluk 'Pangeran Santiago Bernabeu' itu sudah ada di Madrid sejak 1992 dan bermain hingga tahun 2010. Sayang, perpisahan Raul dengan Real Madrid tidak berlangsung dengan baik layaknya seorang legenda. 

Raul memang mengalami masa-masa sulit di pengujung kariernya bersama El Real dengan tersingkir dari tim inti. Real Madrid saat itu baru saja mendatangkan bomber-bomber muda seperti Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. 

Bahkan, fans pun mulai menyuarakan kekecewaan pada performa Raul. Sayang, klub tidak bisa memberikan pembelaan bagi Raul. 

Sang megabintang yang kala itu berusia 33 tahun dianggap telah habis. Meski Mourinho merayunya untuk tetap bertahan, namun Raul lebih memilih untuk pergi. 

Perpisahan pun terjadi begitu saja. Alih-alih ada penghormatan di laga terakhir, Raul Gonzales pergi bak pemain yang baru 2-3 tahun membela El Real. 

Sang legenda akhirnya melipir ke Bundesliga Jerman bersama klub Schalke di mana ia masih bisa mencetak sejumlah gol. Real Madrid sendiri sepertinya merasa bersalah. Beberapa tahun lalu Raul akhirnya ditunjuk sebagai salah satu pelatih di tim junior Los Blancos. 

4. Fernando Hierro

© GETTY IMAGES
Caption Copyright: GETTY IMAGESMantan kapten Real Madrid, Fernando Hierro. 

Meski tak sepahit Ramos atau Casillas, namun kekecewaan juga mengiringi hati Fernando Hierro sewaktu meninggalkan Real Madrid. Bek karismatik yang telah mempersembahkan banyak trofi bagi Real Madrid itu harus pergi dengan menyisakan konflik. 

Ceritanya berawal dari kekecewaan Fernando Hierro ketika ada jurnalis yang masuk ke ruang ganti Real Madrid sewaktu memenangkan titel LaLiga 2002/03. 

Hal itu berlanjut pada acara jamuan makan malam di restoran lokal. Fernando Hierro dan sejumlah pemain Real Madrid mengancam memboikot acara. 

Pihak klub rupanya merespons hal ini dengan tegas. Manajemen Los Blancos langsung mengakhiri hubungannya dengan Fernando Hierro. 

Padahal, selepas musim itu Fernando Hierro dan Real Madrid sepakat akan adanya perpanjangan kontrak baru. Fernando Hierro akhirnya harus pergi berpetualang di klub Al Rayyan dan Bolton Wanderers. 

Barulah dua tahun selepas kepergiannya, pihak klub memberikan seremonial penghargaan kepada dirinya yang sudah 14 tahun memperkuat klub dan mempersembahkan trofi LaLiga Spanyol serta Liga Champions.