In-depth

Sejarah Hattrick Juara Tiada Tara Spanyol, Sapu Bersih Piala Dunia dan Euro

Kamis, 1 Juli 2021 08:25 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© UEFA
Seremoni juara Spanyol usai mengalahkan Italia dalam pertandingan final Piala Eropa, 1 Juli 2012. Copyright: © UEFA
Seremoni juara Spanyol usai mengalahkan Italia dalam pertandingan final Piala Eropa, 1 Juli 2012.

FOOTBALL265.COM - Sebelum 2012, tak ada negara yang mampu mempertahankan trofi Piala Eropa. Uni Soviet dan Jerman pernah nyaris mencatat sejarah masing-masing pada edisi 1964 dan 1976, tapi malah mengalami kegagalan di partai puncak.

Spanyol selaku juara edisi 2008 memperoleh kesempatan emas mengukir pencapaian historis ketika mereka berhasil melaju ke final Euro 2012. Berbeda dengan Uni Soviet dan Jerman, suratan takdir toh mengizinkan Tim Matador merajai Benua Biru secara beruntun.

Di final, Spanyol bersua Italia, tim yang mampu menahan imbang mereka pada fase grup. Duel ini sangat dinantikan oleh seluruh penikmat sepak bola sejagat mengetahui predikat kedua negara sebagai juara dunia dua edisi terkini (2006 dan 2010), 1 Juli 2012.

Italia tampil dengan ketetapan hati menolak strategi defensif ala catenaccio yang selama ini begitu melekat. Akan tetapi, perubahan bentuk permainan Gli Azzurri malah membawa malapetaka karena Spanyol mengambil keuntungan dari kengototan mereka. 

Pada menit ke-14, Cesc Fabregas meloloskan diri dari pengawalan Giorgio Chiellini. Gelandang yang menempati pos false nine ini lalu melakukan penetrasi sebelum melepaskan umpan silang nan akurat ke jantung pertahanan Italia.

Umpan Fabregas berbuah gol pembuka Spanyol melalui sundulan David Silva. Keunggulan Tim Matador bertambah menjelang turun minum berkat aksi brilian Jordi Alba meneruskan sodoran daerah Xavi Hernandez. Skor 2-0 menutup babak pertama.

Usai turun minum, Italia menarik keluar Antonio Cassano buat menurunkan Antonio Di Natale. Pergantian ini membawa angin segar mengingat striker veteran Udinese tersebut mampu menciptakan beberapa peluang dan memaksa Iker Casillas bekerja keras menepis bola.

Namun, bencana bagi Italia yang menghasilkan antiklimaks pada turnamen kali ini datang ketika babak kedua memasuki menit ke- 60. Thiago Motta mengalami cedera sehingga mesti mendapatkan penanganan medis di luar lapangan.

Celakanya, Motta merupakan pemain pengganti ketiga yang masuk lapangan pada pertandingan itu. Dengan kata lain, Italia tak bisa menggantinya dan terpaksa melanjutkan sisa waktu setengah jam dengan 10 orang.

Alhasil, Spanyol semakin mendominasi dan sisa laga berjalan berat sebelah. Mengusung 11 pemain saja Italia tertinggal 0-2, apalagi 10 pemain! Kebobolan pun tak terhindarkan lagi. Fernando Torres mencetak gol ketiga tim pada menit ke-84 menyambut assist dari Xavi.

Untuk Torres, gol tersebut menjadikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak Piala Eropa 2012 bersama Mario Mandzukic (Kroasia), Mario Gomez (Jerman), Mario Balotelli (Italia), Cristiano Ronaldo (Portugal), dan Alan Dzagoev (Rusia).

Fernando Torres juga mencatatkan nama di buku rekor Piala Eropa sebagai pemain pertama yang bisa mencetak gol di dua final berbeda. Sebelumnya, striker berjulukan El Nino alias Si Bocah ini menceploskan gol semata wayang Spanyol pada final edisi 2008.