Mengapa Manchester United Tergila-gila dengan Jadon Sancho?
Kebutuhan Manchester United akan Jadon Sancho berangkat dari tiadanya sosok winger andal di skuat arahan Ole Gunnar Solskjaer.
Di Man United sendiri, Solskjaer hanya memiliki 4 winger aktif yakni Marcus Rashford, Daniel James, Anthony Martial, dan Mason Greenwood.
Selain Daniel James, tiga pemain lainnya bukanlah winger murni melainkan pemain yang sejak awal brmain penyerang tengah atau pemain bernomor 9.
Man United memang masih memiliki Juan Mata. Namun, hingga saat ini kontraknya belum diperpanjang dan ia juga bukan winger murni.
Itulah alasan pertama mengapa Sancho didatangkan guna menambah daya serang dari sisi lapangan baik di kanan maupun di kiri dalam formasi 4-2-3-1 andalan Solskjaer.
Tapi, dari sekian banyak pemain hebat di posisi itu, mengapa Man United hanya mati-matian mengejar Sancho? Jawabannya adalah konsistensi.
Output Sancho di Borussia Dortmund dalam tiga musim terakhir terbilang konsisten. Tercatat, ia berada dalam urutan ke-10 pemain dengan jumlah gol dan assist terbanyak di lima liga top Eropa sejak musim 2018/19 dengan torehan 37 gol dan 41 assist.
Selain itu, Sancho juga berada di tempat ketiga pemain dengan assist terbanyak di lima liga top Eropa sejak musim 2018/19 dengan jumlah 41 assist di belakang Thomas Muller dan Lionel Messi.
Dinukil dari Sky Sports, statistik Sancho per 90 menit juga berada di atas seluruh penyerang Man United di kancah liga sepanjang musim 2020/21 lalu.
Sancho unggul dalam Goal Involved dengan rata-rata 0,85 gol per 90 menit (sama dengan Cavani), unggul dalam Chances Created dengan rata-rata 2,9 peluang per 90 menit.
Catatan-catatan itu saja telah cukup membuat Solskjaer dan petinggi Man United yakin. Apalagi, melihat keuntungan lain yang dimiliki Sancho yakni masih berusia muda dan berstatus Homegrown Player.