Dusan Tadic vs Donyell Malen, Siapa Bomber Eredivisie Paling Pas untuk AC Milan?
Kedua striker sama-sama monster di depan gawang. Pada musim 2020-2021 lalu, Dusan Tadic mencetak 22 gol dan 26 assist dari 51 laga di semua kompetisi.
Sebanyak 14 gol di antaranya dibuat Tadic di Eredivisie dan 5 gol di kompetisi Eropa. Sementara itu, catatan gol lebih banyak ditorehkan oleh Donyell Malen.
Sepanjang musim 2020/21, Malen mencetak 27 gol dan 10 assist dari 45 laga di seluruh kompetisi. Sebanyak 19 di antaranya dikemas di Eredivisie.
Jika kita membandingkan dalam hal statistik gol musim lalu, Donyell Malen jelas lebih unggul dari Dusan Tadic.
Secara persentase keseluruhan, Donyell Malen juga sedikit lebih unggul. Malen mencetak 88 gol dari 199 laga saja. Sementara Dusan Tadic harus menghabiskan 568 laga untuk mengemas 173 gol.
Namun, ada alasan mengapa jumlah gol Tadic tidak terlalu fantastis. Pemain asal Serbia ini tidak cuma memerankan pos striker.
Ia juga biasa dimainkan sebagai gelandang serang atau pun winger. Dari sisi kegunaan di tim, Dusan Tadic memiliki keunggulan.
Sementara itu, meski juga sama-sama bisa main sebagai gelandang serang, namun Donyell Malen lebih sering tampil sebagai penyerang.
Baik Dusan Tadic dan Donyell Malen pun sama-sama memiliki kelebihan kekurangan. Tinggal bagaimana kebutuhan AC Milan.
Untuk saat ini, kebutuhan mendesak AC Milan adalah keberadaan seorang striker murni. Milan tak mungkin hanya bersandar kepada Zlatan Ibrahimovic yang kerap cedera.
Untuk alasan ini, maka Donyell Malen menjadi pilihan yang lebih masuk akal. Sebab, jika bicara soal posisi gelandang serang, saat ini Milan tengah mengusahakan nama lain seperti Philippe Coutinho dan James Rodriguez.
Selain itu, faktor usia juga bisa menjadi pertimbangan AC Milan untuk merekrut Donyell Malen. Saat ini usia Malen baru 22 tahun. Sementara Dusan Tadic sudah 32 tahun.
Tentu dari sisi bisnis, Donyell Malen memiliki nilai investasi yang jauh lebih tinggi. Apalagi, penyerang murni AC Milan lainnya, Zlatan Ibrahimovic, juga sudah berusia 39 tahun. Manajemen AC Milan diyakini akan memprioritaskan darah muda untuk mengisi barisan depan di bursa transfer ini.