Kiprah Italia di Final Piala Eropa, Cuma Sekali Berjaya Berkat Tos Koin
Euro 1968 sendiri bisa dibilang sebagai turnamen penuh keberuntungan bagi tim sepak bola asal Negeri Pizza ini, apalagi ketika mereka memasuki fase semifinal dan final.
Nah, saat semifinal, Italia bermain imbang tanpa gol melawan Uni Soviet selama 90 menit plus 30 menit waktu ekstra. Alhasil, wasit pun menggunakan tos koin sebagai penentu kemenagan karena pada waktu itu belum ada sistem adu penalti.
Beruntung! Italia pun sukses melaju ke final berbekal ketajaman intuisi kapten tim, Giancinto Facchetti, dalam memilih sisi koin yang tepat. Mereka lalu melanjutkan langkahnya ke final dan berjumpa Yugoslavia.
Lagi-lagi, tim ini dinaungi dewi keberuntungan. Sempat tertinggal lebih dulu sejak menit ke-39 akibat gol Dragan Dzajic, Azzurri berhasil menyamakan skor 10 menit jelang akhir laga berkat gol Angelo Domenghini.
Laga pun berakhir imbang bahkan setelah babak perpanjangan waktu, mengharuskan kedua tim melakoni laga replay dua hari kemudian. Italia pun tampil sebagai kampiun usai menang dengan skor 2-0.
Sementara itu, laga final Timnas Italia di Piala Eropa lainnya yakni pada 2000 dan 2012 justru berakhir pahit.
Pada 2000, mereka dihadapkan pada lawan berat, Prancis, yang berhasil membuyarkan mimpi skuat Azzurri dengan menyamakan kedudukan saat injury time.
Laga kemudian dilanjutkan lewat perpanjangan waktu dan Trezeguet tampil sebagai pembawa mimpi buruk Italia melalui golden goal-nya.
Lalu pada edisi 2012, Timnas Italia kandas dari Spanyol dengan margin skor yang sangat menyakitkan jiwa. Bagaimana tidak? Mereka dibabat habis empat gol tanpa balas.
Saat itu, skuat La Roja memang sedang melalui masa-masa hebat bersama generasi emasnya. Adalah David Siva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata yang membobol gawang Italia habis-habisan tanpa ampun.
Praktis, Euro 1968 adalah satu-satunya momen kebahagiaan Timnas Italia sebagai finalis Piala Eropa. Selain berkat kerja sama tim, keberuntungan saat tos koin di semifinal juga turut andil dalam kejayaan mereka.
Lalu, bagaimana dengan Euro 2020? Tentu skuat Azzurri yang kini ditangani Roberto Mancini berharap bisa mengulang kesuksesan para senior mereka pada 1968, bukannya mengulang kepahitan pada gelaran 2020 dan 2012.