Bola Internasional

Ogah Dibilang Pengecut, Jack Grealish Tegaskan Ingin Jadi Algojo Penalti

Selasa, 13 Juli 2021 03:41 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Football London
Penyerang sayap Timnas Inggris, Jack Grealish, meradang setelah dianggap ogah ambil penalti dalam laga final Euro 2020 melawan Italia, Senin (12/07/21). Copyright: © Football London
Penyerang sayap Timnas Inggris, Jack Grealish, meradang setelah dianggap ogah ambil penalti dalam laga final Euro 2020 melawan Italia, Senin (12/07/21).

FOOTBALL265.COM - Penyerang sayap Timnas Inggris, Jack Grealish, meradang setelah dianggap ogah ambil penalti dalam laga final Euro 2020 melawan Italia, Senin (12/07/21) dini hari WIB.

Roy Keane turut mengomentari kekalahan pahit Timnas Inggris di final Euro 2020 pada Senin (12/08/21). Legenda Manchester United itu mendapamprat dua skuad Gareth Southgate yang disebutnya jadi biang kegagalan Inggris dalam mengeksekusi tendangan 12 pas.

Mereka adalah Raheem Sterling dan Jack Grealish. "Jika Anda Sterling atau Grealish, Anda tidak bisa duduk di sana dan membiarkan bocah (Bukayo Saka) berjalan di depan Anda."

Roy Keane meyakini, seandainya Raheem Sterling dan Jack Grealish siap menjadi eksekutor penalti, mungkin ending ceritanya bakal berbeda.

Terlebih bagi Raheem Sterling, yang menurutnya mempunyai segudang pengalaman di level klub, dibanding Bukayo Saka yang mentalnya belum terlatih, apalagi menendang penalti di partai puncak.

Pernyataan dari Keane ini pun terdengar sampai ke kuping Jack Grealish. Merasa apa yang diucapkan Roy Keane tidak benar, Grealish pun buka suara.

Melalui akun twitter resmi miliknya, Jack Grealish membalas salah satu pemberitaan mengenai ucapan Roy Keane di salah satu media olahraga. Ia pun secara tegas menulis bahwa dirinya tidak pernah menolak untuk menjadi penendang penalti.

"Pelatih telah membuat begitu banyak keputusan yang tepat melalui turnamen ini dan dia melakukannya malam ini!" ujar Jack Grealish.

"Tapi saya tidak akan meminta orang mengatakan bahwa saya tidak ingin mengambil penalti ketika saya mengatakan saya akan melakukannya."

Kekesalan Jack Grealish bisa dimengerti. Sayang, semua sudah terlambat untuk diubah. Inggris kini harus menanti lebih panjang lagi untuk mendaratkan trofi internasional pertama mereka setelah Piala Dunia 1966.