Liga Spanyol

Ogah Main di Palestina, Barcelona Bikin Klub Israel Gigit Jari

Senin, 19 Juli 2021 12:46 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© David Ramos/Getty Images
Selebrasi skuat Barcelona usai menang atas Villarreal Copyright: © David Ramos/Getty Images
Selebrasi skuat Barcelona usai menang atas Villarreal

FOOTBALL265.COM – Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, membuat klub asal Israel, Beitar Jerusalem, kecewa dan terpaksa membatalkan pertandingan ekshibisi antara kedua kubu.

Barcelona dan Beitar Jerusalem sebelumnya dijadwalkan akan melakoni laga persahabatan pramusim 2021-2022. Laga ini akan digelar pada 4 Agustus di Stadion Teddy Yerusalem.

Dilansir dari Jewish Telegraphic Agency, Barcelona dengan tegas menolak laga ini setelah mendapat desakan dari warga Palestina agar tidak bermain di ibukota Israel.

Sebelumnya, Sami Abou Shehade, anggota parlemen Arab Israel, telah menulis surat terbuka kepada Barcelona agar membatalkan rencana laga persahabatan ini.

Selain itu, Jibril Rajoub, ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina, juga mendesak Barcelona untuk tidak menggelar pertandingan di Yerusalem.

Keresahan warga Palestina akan digelarnya laga antara Beitar Jerusalem vs Barcelona ini bukan tanpa sebab mengingat klub asal Israel inipunya reputasi buruk di mata negara yang didominasi kaum muslim.

Diketahui, basis pendukung garis keras Beitar pernah meneriakkan “Matilah orang Arab”, dan melecehkan orang Arab di sebuah mall di dekat stadion. Selain itu, Beitar menjadi satu-satunya klub Israel yang tidak pernah memiliki pemain Arab di skuatnya.

Alhasil, menyusul penolakan Barcelona ini berujung pada pembatalan jadwal pertandingan. Namun, Barcelona belum menutup pintu kesempatan menghadapi Beitar jika venue diganti ke tempat lain.

Hal ini membuat pemilik Veitar, Moshe Hogeg, mengungkapkan kekecewaannya melalui postingan di Facebook. Di sisi lain, pihak Barcelona belum menanggapi secara terbuka terkait situasi ini.

“Saya tidur dengan hati yang berat, banyak berpikir, dan memutuskan bahwa di atas segalanya, saya adalah orang Israel dan Yahudi yang bangga,” tulisnya.

Dia menambahkan, “Pertandingan melawan Beitar Yerusalem harus berlangsung di Yerusalem, dan jika alasan untuk itu tidak terjadi di Yerusalem adalah politik, dan saya menyerah, saya tidak akan berdamai dengan diri saya sendiri.”

Meski diliputi rasa kecewa, namun Hogeg tetap menghormati keputusan Barcelona karena klub sepak bola Spanyol ini bukanlah klub politik dan tidak ingin terlibat dalam konflik antara Israel dan Palestina.