Hidetoshi Nakata, Peraih Scudetto di AS Roma yang Jadi Pebisnis Minuman Beralkohol
Bersama Parma, Hidetoshi Nakata memang menjadi pilihan utama. Namun, performanya justru dinilai menurun dan tak sebaik di AS Roma maupun Perugia.
Meski sukses menghadirkan gelar juara Coppa Italia pada musim pertamanya bersama Parma, dan mencetak 9 gol dan 1 assist dalam 92 penampilan selama 2 setengah musim, Nakata akhirnya dipinjamkan ke Bologna pada Januari 2004.
Bersama Bologna, kinerjanya juga tak terlalu baik. Ia pun kemudian dilepas permanen ke Fiorentina pada awal musim 2004/2005.
Sayangnya, kinerja Nakata di Fiorentina tidak membaik. Ia tak bisa memberikan kontribusi berarti sehingga akhirnya dipinjamkan ke Bolton, yang menjadi pengalaman pertamanya bermain di Inggris.
Di Bolton Wanderers inilah Hidetoshi Nakata mengambil keputusan mengejutkan dengan pensiun dini seusai Piala Dunia 2006, meski baru berusia 29 tahun.
Ketika itu, pria yang punya catatan 77 caps bersama timnas Jepang ini mengaku sudah kehilangan gairah.
"Hari demi hari saya menyadari bahwa sepakbola telah menjadi bisnis yang besar. Saya merasa saat ini klub bermain hanya demi uang dan bukan karena kesenangan,” katanya seperti dilansir Forza Italian Football.
“Saya selalu merasa setiap tim itu seperti keluarga, tetapi sayangnya hal itu tidak lagi terlihat. Saya sedih, dan itulah alasan mengapa saya pensiun.”
Selepas gantung sepatu, Nakata meninggalkan dunia sepak bola dan menjajal karier di dunia modelling serta beralih menjadi pebisnis minuman beralkohol khas Jepang, Sake, lewat perusahaannya Japan Craft Sake Company.
Belakangan ini, seperti yang terlihat pada akun Instagram pribadinya, sang mantan gelandang kerap menjadi model bagi pakaian olahraga golf. Nakata sendiri memang sempat menenuhi olahraga tersebut usai pensiun dari sepak bola.