In-depth

3 Opsi Formasi Manchester City Jika Sukses Boyong Jack Grealish

Sabtu, 31 Juli 2021 08:59 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Paul Ellis/Pool via Getty Images
Gelandang serang Aston Villa, Jack Grealish. Copyright: © Paul Ellis/Pool via Getty Images
Gelandang serang Aston Villa, Jack Grealish.
Versatilitas Jack Grealish Jadi Kunci

1. 4-3-3

Man City mulai beralih ke pola 4-3-3 tengah musim lalu, usai kalah dari Leicester City. Pola ini pada akhirnya bisa digunakan dengan baik hingga akhirnya juara Liga Inggris, dan Grealish pun dinilai cocok dengan skema ini.

Meski dominan bermain di sayap kiri, dalam skema ini Grealish bisa dimainkan sebagai salah satu dari 3 gelandang tengah, bersama Kevin de Bruyne dan Rodri. Rodri akan bertugas memberikan perlindungan pada 4 pemain belakang, sedangkan de Bruyne dan Grealish menjadi motor serangan.

Trisula di depan bisa diisi Raheem Sterling di kiri usai penampilan apik di Euro, dengan Riyad Mahrez di kanan serta Gabriel Jesus di tengah. Jesus juga bisa digantikan Kane jika City berhasil mendapatkan pemain Tottenham itu.

2. 4-1-4-1

Formasi ini musim lalu kerap digunakan City saat bertemu tim dengan kualitas lebih lemah, dengan menitik beratkan pada pergerakan cair dari kuartet gelandang serang yang dimainkan.

Dalam skema ini, Grealish dan de Bruyne akan berduet di pusat serangan, dengan diapit Bernardo Silva dan Phil Foden di sayap kanan dan kiri.

Sementara itu di depan, jika gagal mendatangkan Kane, posisi penyerang tengah di skema ini bisa diserahkan kepada Jesus. Opsi lain yang bisa ditempuh adalah menempatkan Ferran Torres sebagai false nine.

3. 4-3-3

Opsi lain yang bisa dijajal adalah kembali menggunakan 4-3-3 seperti di pilihan pertama. Bedanya, dalam skema kedua ini Jack Grealish dipasang sebagai sayap kiri alih-alih salah satu trio gelandang.

Sementara itu, di lini tengah, posisi yang ditinggalkan Grealish bisa ditempati oleh Phil Foden atau Ilkay Gundogan.

Lewat kemampuan penguasaan bola dan umpan yang mumpuni, Grealish bertugas menarik perhatian lini belakang lawan ke sayap kiri, agar meninggalkan ruang kosong yang bisa dimasuki Foden atau Gundogan.