Tak Ada Alasan untuk Solskjaer dan Man United Puasa Gelar Musim Depan
Masih segar dalam ingatan, Solskjaer menyebut Man United bukanlah pesaing untuk memperebutkan gelar pada Desember 2020.
Solskjaer menyebut skuatnya belum mumpuni untuk menjuarai Liga Inggris kala itu dan hanya mampu bersaing di empat besar atau memperebutkan gelar piala-piala di luar liga.
“Saya masih berpikir klub (Man United) masih jauh untuk memenangkan Liga Inggris. Lolos ke Liga Champions menjadi ekspektasi sebelum klub melangkah maju,” ucap Solskjaer dikutip dari Goal Internasional.
Ucapan Solskjaer ini cukup bertentangan. Pasalnya, sebulan kemudian Man United mampu menempati puncak klasemen Liga Inggris sebelum lajunya memburuk.
Jika menilik ucapannya dan aksi di lapangan, maka sah menyebut Solskjaer masih kesulitan menularkan mental juara dan membawa Man United meraih gelar juara.
Entah karena apa, tak ada yang tahu. Namun jika alasannya adalah pemain berkualitas, dari gawang hingga lini depan Man United memiliki pemain yang memiliki kapasitas menjadi juara, setidaknya menjuarai piala-piala seperti Piala FA, Carabao Cup, dan Liga Europa atau Liga Champions.
Jika menyebut Glazers kurang mendukung Man United dan Solskjaer hingga kesulitan meraih gelar, maka alasan itu tak lagi masuk akal.
Jika dihitung dalam 5 tahun terakhir, Man United menjadi klub Inggris dengan pengeluaran bersih untuk membeli pemain terbanyak.
Total 622 juta poundsterling telah dikeluarkan Man United yang disusul Manchester City (518.9 juta), Arsenal (333,1 juta) dan Chelsea (230,6 juta).
Dengan fakta itu, salah jika menunjuk Glazers sebagai biang kerok kegagalan Man United minim prestasi dibanding Man City atau Chelsea yang pengeluaran bersihnya jauh lebih sedikit dalam lima tahun terakhir.
Sebagai informasi lagi, dari 622 juta poundsterling yang dikeluarkan dalam lima tahun terakhir, Solskjaer berpartisipasi hampir 350 juta poundsterling. Biaya transfer itu melebihi transfer Chelsea sebagai klub terboros pada musim panas 2020 lalu yang berhasil meraih gelar meski performanya naik turun.
Dengan nilai tersebut, belum ada satu gelar yang diberikan Solskjaer kepada Man United. Catatan yang miris untuk seorang pelatih yang menukangi tim besar.
Sejatinya, Man United berpeluang meraih gelar pada musim 2020/21. Sayangnya, Solskjaer lagi-lagi gagal mempersembahkan gelar usai takluk di final Liga Europa.
Dengan pengeluaran sebesar itu dan di musim panas ini, Ole Gunnar Solskjaer wajib membawa Manchester United meraih gelar di musim 2021/22, kecuali jika tak ingin kursinya digantikan oleh pelatih lain.