In-depth

Mengintip Statistik Tammy Abraham, Pantaskah Jadi Ujung Tombak AS Roma?

Minggu, 15 Agustus 2021 17:14 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Twitter@tammyabraham
Tammy Abraham, pemain Chelsea. Copyright: © Twitter@tammyabraham
Tammy Abraham, pemain Chelsea.
Mengupas Statistik Abraham

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Tammy Abraham akan pergi dari Chelsea dengan status top skor klub dalam dua musim terakhir.

Di musim perdananya sebagai pemain utama Chelsea pada 2019/20, Abraham mencetak 18 gol dan 6 assist dalam 47 laga. Di musim selanjutnya, ia mencetak 12 gol dan 6 assist dalam 32 laga.

Catatan itu tak cukup baik. Namun jika dilihat dari kontribusi gol per menit, di musim 2019/20 Abraham punya kontribusi 1 gol tiap 123 menit dan di musim 2020/21 berkontribusi 1 gol setiap 86 menit.

Bisa dikatakan, Abraham memiliki rasio gol lebih baik ketimbang beberapa penyerang Chelsea. Bila dibandingkan penyerang AS Roma, pemain berkebangsaan Inggris ini nyatanya tak memiliki perbedaan jauh.

Sebagai contoh adalah Edin Dzeko. Di musim 2019/20, rasio gol penyerang Bosnia ini adalah 1 gol setiap 107 menit dan berkontribusi 1 gol setiap 134 menit di musim 2020/21.

Perlu digarisbawahi adalah, Abraham jauh lebih muda 11 tahun dari Dzeko. Perbedaan keduanya hanya ada pada pengalaman.

Lalu, jika melihat statistik melalui FBRef, dalam 365 hari terakhir ia memiliki rasio Non Penalty Goals (NPG) atau gol bukan dari titik putih dengan 0,5 gol per laga.

Lebih hebatnya lagi, rata-rata Non-Penalty Expected Goals (NPxG) nya mencapai 0,52 gol per laga yang menunjukkan bahwa Abraham benar-benar predator di depan gawang.

Sayangnya, karena Abraham bertipe Poacher maka ia memiliki statistik buruk dalam perihal Build Up Play. Hal ini sejatinya bukanlah alarm buruk mengingat AS Roma punya kreator dari lini sayap dan lini tengah.

Urusan dalam Build Up permainan selanjutnya akan dimainkan oleh para pembantu Abraham dari lini kedua, hal yang sama dengan skema Jose Mourinho kala memainkan Diego Milito di Inter Milan.

Pertanyaannya, apakah Abraham pantas memimpin lini serang AS Roma? Untuk menjawabnya, mari lihat saja keberhasilan transfer ini dan permainan sang pemain di sepak bola Italia.