Gerd Muller dan Insting Mencetak Gol yang Sulit Dicari Tandingannya
Meski kini publik sepak bola seperti melihat sosok suksesor Gerd Muller dalam diri Robert Lewandowski, legenda tetaplah legenda.
Insting Muller sebagai seorang striker bisa dibilang nyaris tidak ada duanya. Sepertinya, tidak ada hal yang bisa menghalangi pria berjuluk Der Bomber tersebut untuk terus mencetak gol.
Bukan hanya piawai dalam menggunakan anggota tubuh mana saja untuk mencetak gol, Muller adalah striker yang hanya memedulikan bagaimana caranya bola yang ia lesatkan bisa masuk ke gawang.
Jangankan lewat tendangan super kencang yang menyentuh dan menggetarkan jala, bola yang melewati garis gawang berapa sentimeter saja mungkin bisa ia ciptakan.
Hal ini pun sejalan dengan kesan CEO DFL, Christian Seifert, terhadap Muller, yang menurutnya seorang idola yang sulit dicari tandingannya di dunia ini.
“Dia adalah seorang pencetak gol yang luar biasa. Dia seorang idola pada generasinya, yang berhasil menciptakan rekor-rekor hebat. Beberapa di antaranya masih bertahan sampai saat ini,” ujar Seifert, dikutip dari laman resmi Bundesliga Jerman.
Gerd Muller mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola pada Agustus 1981, saat usianya 36 tahun, dan tinggal di Florida bersama keluarganya. Ia kemudian pindah ke Jerman, di mana ia kembali ke Bayern Munchen sebagai pelatih.
Kini, sosok hebat itu sudah tidak ada lagi, namun kesuksesan serta reputasinya sebagai salah satu striker kebanggaan sepak bola Jerman bakal tetap abadi.