FOOTBALL265.COM - Berkuasanya kelompok Taliban membuat mantan kapten timnas sepak bola wanita Afghanistan bernama Khalida Popal meminta perlindungan ke FIFA.
Khalida Popal bercerita mengenai kekejaman kelompok Taliban pada 1996 hingga 2001 silam, di mana hak kebebasan wanita di Afghanistan benar-benar dibatasi.
Bahkan ibunya pernah dilempari batu gara-gara ketahuan bekerja. Hal itu membuat Khalida Popal beserta keluarga sempat mengungsi dan kembali setelah Taliban diusir pada 2001.
Setelah kini Taliban berkuasa, wanita tidak dapat meninggalkan rumah mereka tanpa kerabat laki-laki, tidak diizinkan bekerja dan dipaksa untuk mengenakan burqa yang menutupi wajah.
Mereka yang menentang aturan tersebut bisa menerima hukuman dan pemukulan. Hal itu membuat Khalida Popal langsung meminta bantuan kepada Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Organisasi pemain Fifpro baru saja menyatakan kalau pihaknya akan berusaha memindahkan para pemain sepak bola wanita Afghanistan ke tempat aman.
"Ambisinya adalah untuk membawa sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman," tulis pernyataan resmi Fifapro.
Tidak hanya itu, seorang juru bicara FIFA menegaskan akan terus berkomunikasi dengan pihak Federasi Afghanistan untuk memantau keselamatan para pemain wanita.
"Kami tetap berhubungan dengan Federasi Sepak Bola Afghanistan, dan pemangku kepentingan lainnya, dan terus menerima pembaruan dari para pemain di negara ini," ujarnya.