FOOTBALL265.COM – Mengenal profil dan kisah Chievo Verona, sang Keledai Terbang Serie A yang resmi hilang dari kompetisi Liga Italia.
Nama Chievo Verona sendiri belakangan memang jadi perbincangan hangat para penggemar Liga Italia. Bukan soal prestasi, melainkan nasib tragis yang dialami klub asal Veneto tersebut.
Melansir dari Football Italia, Chievo Verona resmi mengalami likuidasi atau dibubarkan setelah gagal menemukan investor baru jelang bergulirnya musim 21/22.
Sejak bulan Juni lalu, Chievo Verona memang sedang alami kesulitan keuangan cukup pelik dan salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19 yang merajalela di Italia.
Manajemen klub sempat meminta kesepakatan dengan FIGC (federasi sepak bola Italia), agar mereka bisa diberikan kesempatan untuk melunasi hutangnya.
Namun, setelah tiga kali banding yang berujung dengan kegagalan, akhirnya FIGC memberi keputusan untuk melarang Chievo Verona mendaftar ke Serie B musim 21/22.
Setelah dihukum gagal tampil di Serie B dan terdegradasi ke Serie D, Chievo Verona diberi waktu dua bulan untuk mencari investor baru.
Akan tetapi, perjuangan manajemen klub termasuk sang legenda Sergio Pellissier yang juga ikut turun tangan untuk mencari investor baru, gagal mendapatkan hasil baik.
Puncaknya pada 21 Agustus 2021, Pellissier dalam postingannya di Instagram menyebut bahwa Chievo Verona tidak bisa menemukan investor baru sampai batas waktu pendaftaran Serie D.
Akhirnya per bulan Agustus 2021 ini, Chievo Verona pun resmi hilang dari kompetisi Liga Italia.
Meski begitu, klub yang bermarkas di Stadion Marc'Antonio Bentegodi tersebut masih memiliki hak untuk tampil di liga amatir Veneto.
Saat masih eksis di sepak bola Italia, sejatinya kiprah Chievo Verona mampu hadirkan kejutan bahkan menarik atensi penikmat bola khususnya di Tanah Air.
Berbeda dengan AC Milan, Juventus atau Inter Milan yang digandrungi lantaran para pemain bintang ataupun prestasi gelarnya, nama Chievo Verona melejit berkat penampilan nothing to lose skuat I Gialloblu.
Salah satu penampilan ajaib Chievo Verona terjadi pada musim 2001/02 silam.
Chievo adalah tim pendatang baru kala itu. Sejak berdiri pada 1929, baru musim 2001/02 Chievo bisa bermain di Serie A atau kasta teratas Liga Italia.
Meski debutan, namun The Flying Donkey alias si Keledai Terbang berhasil memimpin klasemen Serie A di awal musim mengangkangi klub mapan seperti Juventus hingga AC Milan.
Hal ini pun segera membuat mereka menjadi tajuk headline di banyak media olahraga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang membuat beberapa masyarakat mulai menantikan laga Chievo.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyebab Chievo digandrungi lantaran kesuksesan mereka menjadi giant killer dengan pemain kelas dua. Alias nama-nama pemain yang tak diperhitungkan.
Di bawah asuhan pelatih Luigi Del Neri, saat itu Chievo Verona tidak mengalami demam panggung dalam mengarungi Serie A.