FOOTBALL265.COM - Gian Piero Gasperini akhirnya punya kesempatan unjuk gigi saat timnya, Atalanta, menghadapi Manchester United di Liga Champions.
Berdasarkan hasil drawing grup Liga Champions 2021-2022, dua tim ini dipertemukan di Grup F bersama Villarreal dan Young Boys.
Atalanta sendiri akan bertamu ke Old Trafford pada 21 Oktober mendatang, baru kemudian menjamu Manchester United pada 3 November.
Pertemuan di Grup F Liga Champions ini pun seperti sebuah panggung tersendiri bagi Gian Piero Gasperini. Pasalnya, pelatih asal Italia ini pernah digadang-gadang jadi penerus kursi manajer Manchester United.
Gaya permainan yang revolusioner pun disebut-sebut sebagai alasan ia cocok berada di kompetisi Premier League Liga Inggris. Demikian pernah diwartakan laman Goal Internasional.
Meski begitu, Manchester United para akhirnya memilih David Moyes sebagai pengganti Sir Alex Ferguson pada tahun 2013 - pilihan yang terbilang cukup mengagetkan dan berisiko.
Akan tetapi, di sisi lain, Gian Piero Gasperini juga baru saja menorehkan rapor merah dalam sejarah kariernua sebagai pelatih saat itu. Walaupun sukses bersama Genoa, ia tidak mampu bicara banyak di Inter Milan.
Dari lima pertandingan Nerazzurri, ia membawa timnya kalah sebanyak empat kali dan tanpa satu pun kemenangan. Tidak lama, Gasperini hanya bertahan tiga bulan sebelum akhirnya dipecat pada September 2011.
Padahal, melatih Inter Milan adalah sebuah kesempatan besar bagi Gasperini untuk membuat CV kepelatihannya makin mentereng. Bukan tidak mungkin pula, jika ia sukses, Manchester United akan meliriknya alih-alih David Moyes.
Namun walaupun dipecat, Gasperini pada kenyataannya sempat berjasa juga untuk Inter Milan, lantaran berhasil mengamankan pemain andalan mereka saat itu, Wesley Sneijder, dari bidikan Manchester United.
Setelah karier suram di Inter Milan, Gasperini pindah ke Palermo kemudian kembali lagi ke Genoa. Ia lalu merapat ke Atalanta pada 2016 dan berhasil membawa tim ini jadi kuda hitam di kancah Eropa.
Gasperini mengubah Atalanta yang awalnya berkutat demi menghindari degradasi ke Serie B, menjadi tim yang kompetitif untuk bertahan di Serie A, bahkan di Liga Champions.