In-depth

Jean-Alain Boumsong, Penguras Dompet Juventus Saat Main di Serie B

Sabtu, 11 September 2021 17:27 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Twitter
Pertandingan pertama Juventus di Serie B 2006-2007 melawan Rimini, 9 September 2006. Copyright: © Twitter
Pertandingan pertama Juventus di Serie B 2006-2007 melawan Rimini, 9 September 2006.
Jean-Alain Boumsong di Juventus

Selama berseragam Juventus, Jean-Alain Boumsong mencatatkan diari yang tidak terlalu ‘wah’ karena waktunya bersama klub asal Turin tersebut terhitung tidak terlalu lama.

Datang pada Agustus 2006, ia hengkang ke klub Prancis, Lyon, pada Januari 2008. Laga terakhirnya adalah melawan Inter Milan di ajang Coppa Italia.

Sebagai rekrutan yang datang dalam masa-masa sulit Juventus, Jean-Alain Boumsong dihadapkan pada tugas yang besar untuk mengembalikan reputasi klub ini sebagaimana dulu saat masih jadi raksasa di Serie A.

Akan tetapi, langkah awal Juventus di Serie B tidak berlangsung mulus meski berstatus tim papan atas yang ‘terpaksa’ lengser ke level yang lebih rendah.

Menghadapi Rimini pada 9 September 2006, mereka hanya bisa bermain imbang 1-1 walaupun sempat memimpin duluan.

Adalah Jean-Alain Boumsong yang jadi ‘biang kerok’ hasil imbang tersebut setelah kehilangan bola di area pertahanan. Alhasil, ia pun memberi jalan bagi Adrian Ricchiuti untuk menjebol gawang Gianlugi Buffon dan menyamakan skor.

Meski berusaha membuat benteng yang lumayan kuat dan kokoh bersama Giorgio Chiellini, Jean-Alain Boumsong tetap dianggap sebagai titik rapuh di lini pertahanan Juventus.

Padahal, ia adalah salah satu pemain yang menelan biaya cukup lumayan untuk diboyong ke Juventus saat klub ini terjerembab ke Serie B.

Juventus akhirnya bisa kembali ke Serie A pada akhir musim 2006-2007 usai meraih tiket promosi bersama Napoli dan Genoa.

Namun sayangnya, Jean-Alain Boumsong tidak diberi kesempatan tampil di kompetisi level teratas Italia ini meskipun berhasil mengantarkan Juventus juara Serie B 2006-2007.

Usai pindah ke Lyon, barulah ia merasakan betapa manisnya meraih trofi di kasta tertinggi, yakni menjuarai Ligue 1 2007-2008. Pada musim yang sama, pria kelahiran Kamerun ini juga memenangkan Coupe de France.