Publik San Siro sempat dibuat ragu pada musim pertama kedatangan Sandro Tonali. Sebab, musim lalu Tonali belum bisa membuktikan diri sebagai salah satu wonderkid Italia.

Permainannya kerap mudah terbaca. Alhasil, Sandro tersingkir dari Starting XI oleh duet Ismael Bennacer - Franck Kessie.

Namun semuanya berubah pada musim kedua. Penampilan Sandro Tonali terus membaik seiring waktu.

Memanfaatkan posisi Kessie yang kosong di lini tengah, ia tampil apik tiap dimainkan Milan di laga uji coba yang berlanjut ke pekan pertama Serie A.

Akhirnya, pada pekan kedua melawan Cagliari ia mampu mencetak gol pertama lewat tendangan bebas. Penampilan lebih solid kembali ia tunjukkan saat melawan Lazio dini hari tadi.

Sebagai seorang gelandang, Sandro Tonali memiliki visi yang apik layaknya Andrea Pirlo. Tonali pintar membaca permainan dan mampu melepaskan umpan-umpan kunci yang dapat menghasilkan peluang bagi timnya.

Hal tersebut sering dilakukan dengan cara mengirim umpan-umpan lambung terukur yang mengingatkan pada masa kejayaan Andrea Pirlo bersama AC Milan. Belum lagi, ia juga piawai mengeksekusi tendangan bebas dengan kaki kanan. Satu gol sudah ia persembahkan untuk Milan dan kemungkinan besar akan terus bertambah.

Selain punya visi menyerang bagus, rupanya Sandro Tonali juga dilengkapi oleh kemampuan bertahan yang baik. Bisa dibilang, ia adalah versi lebih lengkap dari Pirlo.

Terlihat jelas ada separuh ruh permainan Gattuso di dalam diri Tonali. Tonali piawai memotong bola dari lawan baik itu dengan merebut atau intersepsi.

Sandro Tonali begitu agresif baik dalam menyerang maupun bertahan. Milan pun patut bersyukur telah mampu mengalahkan Inter dan Juventus dalam perburuan Tonali dari Brescia.

Meski begitu, tentu saja masih terlalu dini untuk menilai Sandro Tonali secara keseluruhan. Sebab, kompetisi Liga Italia masih di fase awal musim.

Yang paling penting adalah, apakah Sandro Tonali bisa terus tampil konsisten di level terbaik yang ia miliki? Selain itu, suporter AC Milan juga harus terus berdoa agar kapten Timnas Italia U-21 itu tidak mengalami cedera panjang mengingat dirinya sering jadi sasaran tekel keras lawan.