Romelu Lukaku

Inter Milan tampil buruk di Liga Champions musim lalu dengan kandas di fase grup sebagai juru kunci. Meski demikian, Romelu Lukaku sejatinya tampil cukup baik dengan mencetak 4 gol hanya dari 5 laga.

Pindah ke Chelsea di awal musim ini, Romelu Lukaku punya kesempatan tampil lebih baik di UCL musim ini. Chelsea yang berstatus juara bertahan diyakini akan melaju jauh sehingga akan menambah kesempatan bermain Lukaku.

Dukungan rekan setim berkualitas juga akan memudahkan bintang Belgia itu mencetak gol. Apalagi, Lukaku terbukti sudah langsung nyetel di Chelsea dengan telah mencetak 3 gol dari 3 laga.

Erling Haaland

Berstatus sebagai top skor Liga Champions musim lalu dengan 10 gol hanya dari 8 laga, Erling Haaland jelas jadi kandidat kuat untuk merebut gelar yang sama musim ini.

Apalagi, performa Haaland musim ini masih tetap tajam dengan sudah mencetak 8 gol dari 6 laga di semua kompetisi. Hal ini juga menunjukkan ketajaman Erling Haaland tidak terpengaruh oleh kepergian Jadon Sancho.

Dortmund mungkin akan kesulitan melaju hingga partai puncak, namun dengan rasio gol yang baik, bukan tidak mungkin Haaland akan kembali menjadi top skor lewat jumlah laga yang sedikit. Apalagi, mereka berada di grup yang cukup ringan yang memungkinan Haaland menabung banyak gol di fase ini.

Robert Lewandowski

Robert Lewandowski menjadi salah satu penyerang paling haus gol di Eropa selama beberapa musim terakhir. Pada musim 2019/2020, ia menjadi top skor Liga Champions dengan 15 gol dari 10 laga. Musim lalu, ia mencetak 41 gol di Bundesliga Jerman hanya dari 29 laga.

Ketajaman Robert Lewandowski pun masih terjaga musim ini, dengan telah mengoleksi 8 gol dari 5 laga di semua kompetisi.

Dengan permainan Munchen yang ofensif di bawah pelatih baru Julian Nagelsmann, serta rasio gol Lewandowski yang terbilang cukup tinggi yakni 0,76, Munchen berpeluang melaju jauh di Liga Champions musim ini dan otomatis memperbesar kemungkinan Robert Lewandowski menjadi top skor.