FOOTBALL265.COM - Lima dari 12 klub peserta kompetisi kasta tertinggi sepak bola Australia atau A-League tengah diinvestigasi dan ikut menyeret Joko Driyono.
Dilansir dari ABC News, lima klub A League Australia telah dikendalikan oleh perusahaan asing. Namun mereka tidak melakukan transparansi publik, sehingga pembiayaan di belakang klub sering kali tak jelas.
Seperti klub Australia bernama Brisbane Roar yang dimiliki sepenuhnya oleh salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yaitu Grup Bakrie.
Laporan tersebut menyebut kalau grup Bakrie menjadi pemilik Brisbane Roar, melalui perusahaan induk Indonesia, Pelita Jaya Cronus.
Four Corners telah menemukan ada seorang direktur perusahaan Pelita Jaya Cronus bernama Joko Driyono yang sempat dipenjara selama 18 bulan pada 2019 lalu.
Hukuman itu terkait kasus menutupi barang bukti dalam penyelidikan polisi, terhadap pengaturan skor pertandingan di sepak bola Indonesia.
Joko Driyono merupakan salah satu orang lama di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI. Tidak hanya sebagai orang lama, ia juga sempat memimpin badan sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut.
Meski sempat dipernjara, menurut catatan perusahaan Indonesia, Joko Driyono tetap menjadi "Presiden Direktur", yang mengepalai dewan direksi Pelita Jaya Cronus, perusahaan induk utama klub Brisbane Roar.
Eks direktur perusahaan Federasi Sepak Bola Australia bernama Bonita Mersiades mengatakan kalau otoritas sepak bola di Australia harusnya menyadari kasus dan keterlibatan Joko Driyono dalam perusahaan, dan harus peduli tentang hal itu.
Selain Joko Driyono, nama Sheikh Mansour yang merupakan pemilik klub raksasa Liga Inggris, Manchester City, juga ikut terseret.