In-depth

Kisah Haru Persahabatan Trio Ajax untuk Abdelhak Nouri yang Jatuh Koma

Minggu, 17 Oktober 2021 21:48 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© gelderlander/proshots
Vaclav Cerny, Abdelhak Nouri, dan Donny van de Beek saat masih bersama di Ajax Amsterdam. Copyright: © gelderlander/proshots
Vaclav Cerny, Abdelhak Nouri, dan Donny van de Beek saat masih bersama di Ajax Amsterdam.

FOOTBALL265.COM - Klub Liga Belanda, Ajax, pernah memiliki tiga pemain muda hebat yang juga bersahabat dekat, yakni Vaclav Cerny, Abdelhak Nouri, dan Donny van de Beek.

Meski kini mereka menempuh jalan yang berbeda, kisah ketiganya cukup layak dijadikan inspirasi bagi banyak orang. Apalagi, ketika salah satu dari trio ini mengalami musibah buruk di salah satu titik kariernya.

Adalah Abdelhak Nouri, yang sudah dikenal luas oleh publik sepak bola sebagai pemain yang jatuh koma pada tahun 2017 lalu.

Semua terjadi begitu saja tanpa diduga. Abdelhak Nouri yang kala itu sedang bermain untuk Ajax di laga persahabatan kontra Werder Bremen, 8 Juli 2017, mendadak pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Insiden itu pun membuat Appie, panggilan akrab Nouri, mengalami kerusakan otak yang serius dan permanen, sehingga akhirnya mengalami koma.

Appie jatuh koma selama kurang lebih tiga tahun. Ia dikabarkan siuman pada Maret 2020 lalu dan pelan-pelan memulihkan kondisi kesehatannya.

Sang kakak bahkan menyebut Nouri sudah bisa beraktivitas lagi, termasuk menyaksikan pertandingan sepak bola, meski tidak akan bisa lagi memainkan olah raga tersebut. 

Akan tetapi, meski sudah siuman, Nouri justru mendapat kabar buruk dari klubnya, Ajax Amsterdam, yang membatalkan kontraknya.

Pasalnya, selama ini Ajax diektahui terus membayar gaji pemain keturunan Maroko itu selama ia tidak sadarkan diri.

Namun, mereka pada akhirnya membatalkan kontrak Nouri, yang tadinya akan memasuki masa perpanjangan otomatis pada tanggal 1 Juli 2020.

Sebelumnya, manajemen Ajax dan keluarga Nouri juga diketahui sempat berselisih selama bertahun-tahun ihwal tuntutan pertanggungjawaban, karena pihak klub telah mengaku gagal menyediakan layanan medis memadai bagi sang pemain.