FOOTBALL265.COM - Mendekati derby klasik Ligue 1 Prancis bertajuk Le Classique yang mempertemukan Olympique Marseille dan Paris Saint-Germain pada Senin (25/10/21) mendatang, pelatih tim tuan rumah, Jorge Sampaoli, melakukan psywar. Pelatih kepala Les Olympiens tersebut menyebut jika lawannya didukung dengan finansial kuat bak negara alih-alih klub sepak bola.
Sejak kedatangan Qatar Sports Investment (QSI) untuk mengakusisi kepemlikan pada medio 2011 lalu, PSG sanggup mendominasi kasta teratas Prancis. Ketersediaan dana transfer yang nyaris tidak terbatas membuat Les Parisiens dengan mudah menarik bintang-bintang kelas dunia.
Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Thiago Silva, Neymar, Angel Di Maria, Gianluigi Buffon, Kylian Mbappe, dan bahkan Lionel Messi sudah pernah atau hingga kini masih berada di Parc des Princes. Tidak heran dalam satu dekade tujuh gelar liga bisa PSG menangkan.
Sementara itu, Marseille yang notabene adalah kesebelasan terbesar Prancis justru mulai mandek berprestasi. Gelar mayor terakhir mereka adalah Coupe de la Ligue edisi 2011/2012 lalu dan terakhir kali jadi juara Ligue 1 pada 2009/2010.
Musim ini apabila jadi kampiun lagi maka PSG akan menyamai rekor sepuluh titel liga yang dimiliki Marseille dan St. Etienne. Maka dari itu Sampaoli akan sangat diharapkan oleh publik Stade Velodrome untuk menyajikan keajaiban dan memperkecil peluang 'petaka' tersebut menjadi kenyataan.
"Sepak bola adalah sesuatu yang menjanjikan. Tidak hanya dari segi keuangan namun juga masalah politik dan kekuasaan. Anda kini bisa melihat sebuah negara membeli klub dan mengisinya dengam pemain-pemain hebat," papar Sampaoli menurut RMC Sport.
"Memiliki Mbappe, Di Maria, Neymar, dan Messi hanya bisa dilakukan oleh negara. Tentunya itu menyulitkan tim lain karena dengan mudahnya mereka bisa memonopoli semuanya," tambah juru taktik asal Argentina tersebut.