Liga Indonesia

Lulus Kursus, Pelatih Asing Persib Dimentori Eks Asisten Alfred Riedl

Selasa, 16 November 2021 10:25 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih penjaga gawang Persib, Luzinho Passos, saat di temui di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih penjaga gawang Persib, Luzinho Passos, saat di temui di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung

FOOTBALL265.COM - Pelatih kiper Persib Bandung, Luizinho Passos, mendapat banyak pengalaman berharga dan ilmu baru setelah menyelesaikan kursus kepelatihan C AFC yang berakhir pada 30 Oktober lalu di Bali.

Menurut Passos, banyak ilmu baru yang didapatkannya selama mengikuti kursus kepelatihan, terutama mengenai filosofi sepak bola Indonesia, mulai dari level akademi hingga profesional.

Sebagai informasi, kursus kepelatihan tersebut diikuti Passos lantaran adanya regulasi bagi pelatih kiper yakni diwajibkan mengantongi lisensi C AFC dan Level 1 goalkeeper.

Selama Passos mengikuti kursus kepelatihan, posisi pelatih kiper Persib diisi oleh Gatot Prastyo yang notabene bukan orang baru di sana. Selain merupakan mantan kiper Persib era 1990-an, dia juga sempat mengisi pos tersebut pada 2019.

"Kursus berlangsung dengan sangat bagus, kami banyak belajar tentang filosofi sepak bola di Indonesia. Semuanya dimulai dari pemain level akademi hingga profesional," kata Luizinho Passos, Senin (15/11/21).

"Ada beberapa pengalaman (menarik), saling bertukar pengalaman dan informasi, selalu belajar dan memiliki teman baru," ungkapnya.

Passos menuturkan, instruktur yang mengisi kursus kepelatihan merupakan orangorang  hebat karena mampu menjelaskan berbagai materi dan program dengan rinci, sehingga dapat diserap dengan baik oleh peserta. 

Salah satu instruktur kursus kepelatihan C AFC di Bali kemarin tak lain adalah Wolfgang Pikal. Dia diketahui pernah menjadi asisten mendiang Alfred Riedl di timnas Indonesia.

"Saya punya dua instruktur yang luar biasa tentunya, coach Hanafing dan coach Wolf (Wolfgang Pikal). Mereka menjelaskan semuanya dengan sangat jelas. Sungguh berdampak banyak bagi saya untuk lebih memahami filosofi sepak bola Indonesia," ujarnya.

"Sepak bola yang selalu mencoba untuk bermain menyerang dengan mengandalkan kecepatan dan bertahan secara tim dengan rapat," jelas Luizinho Passos.