Memasuki babak kedua, Kamboja mulai mencoba bangkit dengan sabar membangun serangan lewat counter attack. Mereka bahkan menguasai penguasaan bola sebesar 51 persen.

Akan tetapi dari segi efektivitas serangan, permainan Timnas Indonesia jauh lebih baik. Mereka menciptakan 17 peluang tendangan ke arah gawang Kamboja, dengan 5 di antaranya mengarah ke gawang.

Berbanding jauh dengan Kamboja yang hanya mampu melepaskan 5 tembakan, 3 di antaranya tepat sasaran. 

Serangan Timnas Indonesia di babak kedua kembali membuahkan hasil. Ramai Rumakiek memperlebar skor menjadi 4-1 setelah bola tendangannya tak mampu dihentikan kiper Kamboja di menit ke-54.

Enam menit berselang, Kamboja yang mengandalkan serangan balik sukses memperkecil skor menjadi 4-2. Pemain yang baru masuk Prak Mony Udom mencetak gol lewat tendangan bebas menit ke-60.

Stamina para pemain Timnas Indonesia mulai terlihat kedodoran memasuki setengah perjalanan babak kedua. Alhasil, Kamboja mampu mengembangkan permainan.

Pada menit ke-70 Kamboja mengancam gawang Syahrul. Beruntung umpan silang pemain Kamboja gagal dimanfaatkan rekan setimnya. Skor tak berubah masih 4-2.

Timnas Indonesia mencoba membangun serangan. Namun beberapa kali upayanya kerap dipatahkan barisan belakang Kamboja.

Tak ingin kecolongan lagi, para pemain Timnas Indonesia bermain sedikit lebih bertahan, dengan mengandalkan serangan balik dan lebih fokus bertahan.

Sebaliknya, para pemain Kamboja terus mengambangkan permainan. Sentuhan satu duanya juga kerap membuat barisan belakang Skuad Garuda keteteran.

Menit ke-85 Timnas Indonesia nyaris menambah keunggulan, andai sundulan KH Yudo tak lemah dan melenceng. 

Namun hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor 4-2 untuk keunggulan Timnas Indonesia atas Kamboja tak berubah.