In-depth

Dipecat dari Kapten, 4 Kesalahan Pierre-Emerick Aubameyang di Arsenal

Rabu, 15 Desember 2021 22:05 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Arsenal Core
Mantan kapten Arsenal,  Pierre-Emerick Aubameyang Copyright: © Arsenal Core
Mantan kapten Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang
4 Dosa Aubameyang di Arsenal

Dosa pertama Pierre-Emerick Aubameyang terjadi awal tahun ini, tepatnya di bulan Februari. Ketika itu, ia diketahui menyambangi seniman tato untuk menambah tato di tubuhnya.

Padahal, ketika itu pemerintah Inggris tengah menerapkan lockdown ketat termasuk melarang tempat-tempat studio tato beroperasi demi mencegah penularan Covid-19.

Sang seniman tato sendiri menyebut video yang beredar di Instagram terjadi pada tahun 2019. Namun, kecurigaan tak mereda setelah pada Hari Valentine Aubameyang terlihat memiliki tato baru di tangan, yang ia tutupi selama bertanding.

Hanya sebulan kemudian, Aubameyang kembali membuat ulah yang membuat Mikel Arteta mencadangkannya saat menghadapi Tottenham. Padahal, saat itu sang penyerang tengah tampil tajam dengan mencetak 9 gol dari 12 pertandingan.

Arteta kemudian menyebut keputusan itu diambil karena sang kapten bertingkah tidak disiplin karena terlambat hadir.

“Dia tadinya akan jadi starter. Tapi kami mendapati masalah kedisiplinan.  Kami mengambil keputusan tegas dan melangkah maju. Dia terpaksa duduk di bangku cadangan,” kata Arteta kepada Sky Sports.

Aubameyang sendiri pada akhirnya tak diturunkan sama sekali di laga tersebut, yang dimenangi Arsenal dengan skor 2-1.

Kesalahan terbaru Aubameyang yang pada akhirnya membuat ia dicopot dari  posisi kapten Arsenal lagi-lagi masalah kedisiplinan. Ia diketahui terlambat kembali ke London, setelah diizinkan pergi ke Prancis untuk menjemput ibunya yang sedang sakit.

Akibat keterlambatan itu, Aubameyang tak bisa mengikuti sesi latihan jelang pertandingan melawan Southampton dan akhirnya absen di laga tersebut.

Di luar ketiga masalah kedisiplinan tersebut, Pierre-Emerick Aubameyang juga memiliki masalah lain terkait performanya di atas lapangan.

Musim ini, ia tercatat baru mencetak 7 gol dari 15 laga di semua kompetisi. Khusus di Liga Inggris, ia bahkan baru mencetak 4 gol dari 14 laga. Hal ini meneruskan performa buruknya musim lalu di mana ia hanya mencetak 15 gol dari 39 laga di semua kompetisi.

Padahal, 2 musim sebelumnya pada 2018/2019 dan 2019/2020, ia bisa mencetak 31 gol dan 29 gol dalam semusim.

Mirisnya, penurunan performa ini justru terjadi setelah ia mendapatkan kontrak baru dan kenaikan  gaji yang membuatnya menerima 250 ribu pounds (Rp4,8 miliar) per pekan, yang menjadikannya salah satu pemain bergaji termahal di Liga Inggris.

Penurunan ketajaman usai menerima kenaikan gaji ini membuat Aubameyang mendapat kritik tajam dan dianggap tak memenuhi tanggung jawabnya kepada Arsenal.