Bola Internasional

Piala AFF: Usai Proyek Naturalisasi Gagal, Malaysia Kini Tuding Pemain Impor Kurang Gacor

Sabtu, 25 Desember 2021 12:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© affsuzukicup.com
Bintang Timnas Malaysia, Safawi Rasid, di Piala AFF 2020 Copyright: © affsuzukicup.com
Bintang Timnas Malaysia, Safawi Rasid, di Piala AFF 2020

FOOTBALL265.COM – Malaysia belum berhenti mencari kambing hitam atas kegagalan timnas mereka di Piala AFF 2020. Mereka kini menuding minimnya kontribusi pemain impor setelah sebelumnya menyalahkan proyek naturalisasi yang gagal.

Sebagaimana diketahui, Malaysia harus angkat kaki dari Piala AFF 2020 setelah harus puas finis di peringkat ketiga klasemen Grup B, di belakang timnas Indonesia dan Vietnam.

Kegagalan Harimau Malaya ini mengundang berbagai kritikan. Salah satunya dari legenda Safee Sali yang menganggap proyek naturalisasi yang dicanangkan federasi (FAM) sejak 2018 gagal.

Kini giliran mantan pelatih dan pemain Azraai Khor Abdullah yang menyoroti sejumlah pemain Malaysia yang bermain di luar negeri tidak mampu menunjukkan kontribusinya.

“Beberapa pemain kami terlalu puas dengan kehidupan nyaman mereka dan ini merupakan kemunduran bagi perkembangan sepak bola di Malaysia. Luqman (Hakim Shamsuddin) bersama KV Kortrijk tetapi dia tidak ada di tim utama,” kata Azraai dilansir dari The Star.

“Saya berharap ada perubahan karena kami membutuhkan lebih banyak pemain yang mendapatkan pengalaman di luar negeri. Safawi (Rasid) berada di Portugal (Portimonense) tetapi tak lama,” jelas Azraai.

“Saya yakin pemain kami tidak punya karakter untuk menghadapi tantangan ini. Mereka harus prig dan menerima tantangan. Kami punya hubungan internasional, jadi kami harus memanfaatkannya.”

Azraai kemudian membandingkan situasi di timnas Indonesia dan Thailand yang diperkuat pemain impor. Beberapa di antara mereka mencicipi kesuksesan bersama klub luar negeri.

Chanathip Songkrasin, misalnya yang mengalami peningkatan luar biasa sejak pindah ke Liga Jepang pada 2017. Dia memainkan 123 pertandingan untuk klub papan atas J-League Consadale Sapporo.

“Chanathip bertubuh munglil tetapi memiliki otak sepak bola yang bagus. Melawan Vietnam, dia bisa saja mencetak hattrick jika tidak gagal mengeksekusi penalti. Dia pergi ke luar negeri dan kembali sebagai pemain yang berbeda,” sambung Azraai.

““Pemain Thailand lainnya Teerasil (Dangda), bermain di Jepang dan Eropa dan lihatlah kualitasnya sebagai striker sekarang,” tukasnya.