Bola Internasional

3 Perubahan Mengerikan Timnas Singapura jika Dilatih Luis Milla

Senin, 24 Januari 2022 17:05 WIB
Editor: Juni Adi
 Copyright:
1. Penguasaan Bola

Gaya permainan sepak bola Spanyol yang cendrung mengandalkan aliran bola kaki ke kaki tentu menjadi ciri khas Luis Milla dalam melatih. 

Sewaktu melatih dua tim nasional yaitu Timnas Spanyol U-23 dan Timnas Indonesia, gaya permainan tersebut mampu ia terapkan.

Bahkan sewaktu menangani Spanyol U-23 ia mampu memberikan gelar Piala Eropa U-22 tahun 2012 lalu, yang kemudian para pemain jebolan anak didiknya jadi tumpuan Timnas Spanyol di Piala Dunia dengan gaya permainan tiki-taka.

Kejeniusan Luis Milla itu layak diadopsi di Timnas Singapura, mengingat mereka cukup buruk dalam hal penguasaan bola saat pertandingan.

Terbukti di Piala AFF 2020 lalu, Ikhsan Fandi dan kawan-kawan kerap kesulitan mengatur tempo permainan ketika melawan tim-tim kuat seperti Thailand, Filipina dan Timnas Indonesia.

Tentu saja gaya main ini akan dibawa ke Persija jika dia dipercaya menangani Marko Simic dan kawan-kawan.

2. Perbaiki Pertahanan

Timnas Singapura sejatinya mempunyai kualitas yang sangat baik di sektor pertahanan tim. Hal itu dibuktikan di Piala AFF 2020 lalu, di mana mereka hanya kemasukan tiga gol dari empat pertandingan babak penyisihan grup A.

Sayangnya, organisasi pertahanan tim masih sangat rapuh ketika mereka menghadapi tim yang memainkan gaya permainan kaki ke kaki.

Kelemahan itu bisa dilihat ketika mereka menghadapi Timnas Indonesia di babak semifinal. Di leg pertama, kerja sama apik antara Witan Sulaeman dan Asnawi Mangkualam mampu mengobrak-abrik pertahanan Singapura hingga berbuah gol. Di leg kedua lebih miris lagi, mereka kalah 4-2. Rapuhnya lini belakang bisa diperbaiki dengan kehadiran Luis Milla.

Pria asal Spanyol itu sudah membuktikan diri bersama Timnas Indonesia. Kala itu pertahanan Skuad Garuda terbilang cukup kuat.

Statistik mencatat dari delapan uji coba Timnas Indonesia bersama Luis Milla, mereka hanya kebobolan enam gol. Rinciannya, empat pertandingan berakhir dengan clean sheet sementara hanya dua gol kebobolan paling banyak dalam satu pertandingan.

Begitu juga ketika Timnas Indonesia mentas di ajang Asian Games 2018. Di ajang tersebut, Timnas Indonesia hanya kemasukan 5 gol dari 5 pertandingan.

3. Ramah dengan Pemain Muda

Luis Milla pernah membawa Timnas Spanyol U-22 juara Piala Eropa. Di Timnas Indonesia, Luis MIlla juga banyak berkolaborasi dengan para pemain muda.

Tentu saja ini jadi angin segar buat para pemain muda di Timnas Singapura sekaligus meregenerasi pemain. Sebelumnya bersama pelatih Tatsuma Yoshida, Timnas Singapura masih diisi dengan sejumlah nama pemain senior.