Sofyan Amrabat, Bintang Fiorentina Idaman Conte yang Diincar Tottenham Hotspur
Berstatus sebagai gelandang tengah dan juga bisa dipasang sebagai gelandang bertahan, Sofyan Amrabat memiliki karaktertistik pemain yang ngotot dan punya visi apik.
Menilik dari catatannya di FBRef dalam satu tahun terakhir, Amrabat punya catatan apik saat mengatur permainan dan dalam bertahan.
Catatan apik Amrabat dalam mengatur permainan terlihat dari rataan operan sukses yang ia miliki, yakni mencapai 87,5 persen dari 44,71 operan yang dibuat per 90 menit.
Dalam bertahan, Amrabat juga andal dalam memberikan tekanan ke lawan dengan rataan 21,86 tekanan per 90 menit dan blok dengan rataan 2,58 blok per 90 menit dalam satu tahun terakhir.
Catatan lebih apik dibuat oleh Sofyan Amrabat di musim ini, terutama di gelaran Piala Afrika 2021 bersama tim nasional Maroko.
Dilansir dari Whoscored, Amrabat punya catatan operan sukses sebesar 93 persen di Piala Afrika 2021, hanya kalah dari Mohamed Elneny dengan operan sukses sebesar 94,3 persen untuk gelandang tengah.
Selain andal dalam memberikan operan, Amrabat juga punya rataan dribel sukses menawan. Di Liga Italia musim 2019/20 lalu, ia memiliki dribel sukses sebesar 70,3 persen atau tertinggi kedua dari seluruh gelandang yang ada di Italia.
Sebagai perbandingan dengan skuat Tottenham Hotspur saat ini, rataan dribel Amrabat melebihi Oliver Skipp (66,7 persen), Pierre-Emile Hojbjerg (62,2 persen) dan bahkan Tanguy Ndombele (55 persen).
Selain itu, dalam memberikan umpan lambung atau bola udara, Amrabat punya catatan lebih menawan lagi dengan tingkat kesuksesan sebesar 76,7 persen dalam tiga musim terakhir di Liga Italia.
Catatan Amrabat itu hanya kalah dari Fabian Ruiz (81,2 persen) dan Marcelo Brozovic (78,7 persen) yang merupakan gelandang tengah terbaik di Italia saat ini.
Dengan rataan sukses umpan lambung sebesar itu, maka Tottenham akan diuntungkan. Apalagi jika ada sosok Adama Traore yang andal dalam menyisir sayap dan andal dalam menerima bola di area lawan.
Hanya saja, Amrabat punya sisi negatif, yakni soal melakukan pelanggaran. Karena tak kenal lelah saat berduel, eks pemain FC Utrecht ini kerap melakukan pelanggaran sebanyak 106 kali, atau lebih banyak dari tekel yang ia buat yakni 101 kali selama di Italia.