Sorotan tajam diberikan kepada wonderkid Liga 1, Ronaldo Kwateh. Di usianya yang masih sangat muda, ia diberi kesempatan oleh pelatih Shin Tae-yong untuk tampil bersama Timnas Indonesia senior melawan Timor Leste.

Penggawa Madura United ini masuk menggantikan Ramai Rumakiek, sekaligus mencatatkan rekor jadi pemain debutan termuda di Timnas Indonesia dengan usia 17 tahun, 3 bulan, 8 hari. 

Kendati masih muda dan minim pengalaman, tidak membuat Ronaldo Kwateh kehilangan kepercayaan diri. Ia justru tampil sangat bagus, dengan sumbangan satu assist.

2. Marselino Ferdinan

Debut termuda di Timnas Indonesia saat lawan Timor Leste adalah Marselino Ferdinan. Ia jadi debutan termuda kedua dengan usia 17 tahun, 4 bulan, 18 hari.

Dirinya masuk menggenatikan Evan Dimas di pertengahan babak kedua. Ia diberitugas menjadi pengatur serangan.

Marselino yang pernah tampil di Timnas Indonesia U-16 dan U-23 bermain cukup percaya diri. Sentuhan-sentuhan Marselino dalam mengalirkan bola menjadi warna baru dalam skuad Merah Putih.

3. Sani Rizki

Sani Rizki akhirnya bisa merasakan debut bersama Timnas Indonesia senior setelah sering dipanggil dalam kelompok umur. 

Ia tampil menggantikan posisi Asnawi Mangkualam di sektor bek sayap kanan. Kepercayaan Shin Tae-yong dibayar lunas dengan penampilan gemilang pemain Bhayangkara FC ini.

Kolaborasi Sani dengan Irfan Jaya yang menempati posisi sayap kanan belum benar-benar klop. Selain aktif membantu penyerangan, Sani juga beberapa kali terlihat disiplin menambal ruang kosong di pertahanan.

4. Terens Puhiri 

Terens Puhiri akhirnya dipanggil ke Timnas Indonesia, setelah penampilan apiknya bersama Borneo FC di Liga 1. Pemain yang pernah viral karena kecepatan larinya ini menjalani debut di Timnas Indonesia pada menit-menit akhir.

Hal tersebut membuat kemampuannya belum terlihat maksimal. Meski begitu, keberadaan Puhiri membuat persaingan sektor winger Timnas Indoensia menjadi sengit. 

5. Achmad Figo

Arema FC menyumbang satu pemain debutan di Timnas Indonesia melawan Timor Leste yaitu Achmad Figo. Ia dimainkan pada menit-menit akhir, untuk mempertahankan keunggulan 4-1.

Sejatinya Achmad Figo adalah seorang bek kanan, namun di laga melawan Timor Leste ia diplot menjadi bek tengah maupun gelandang bertahan karena postur badannya yang tinggi menjulang.