Mengutip dari catatan Whoscored, ada beberapa kelebihan dan kekurangan Vlahovic yang perlu diperhatikan. Dalam dua musim terakhir, Vlahovic tampak sangat tangguh dalam finishing dan duel udara.

Keunggulan tersebut didukung oleh postur tubuh Vlahovic yang tinggi besar. Dia sering jadi ancaman dalam situasi bola mati.

Di sisi lain, kekurangan Vlahovic terletak dalam hal mempertahankan bola, passing, dan kontribusi defensif. Seharusnya ini tidak jadi masalah bagi Juventus untuk memperbaiki skill sang bomber.

Kekurangan itu perlahan bisa dikikis karena ia semakin matang dalam bermain. Buktinya ia mempunyai catatan 2,3 tendangan per laga, 1,9 kali per 90 menit.

Musim lalu jumlah tendangan yang dilakukannya menurun sebanyak 2,62 dari sebelumnya 3,84. Kendati secara angka menurun, tapi dari segi permainan justru meningkat.

Artinya Vlahovic semakin berkembang dengan efisiensi yang meningkat dan tendangan tepat sasaran yang lebih banyak. Lalu, sebutuh itukah Juventus dengan penyerang tengah yang tajam? Jawabannya tentu saja.

Dua pemain depan milik Juventus, Alvaro Morata dan Moise Kean, belum memperlihatkan tajinya. Keduanya baru menyumbangkan masing-masing sepasang gol di Serie A.

Rata-rata shot per pertandingannya juga sangat minim. Morata cuma 1,6 shot per 90 menit. Kean bahkan cuma 1,2. Bandingkan dengan Vlahovic yang membuat rata-rata mencapai 3,84 shot per pertandingannya.