FOOTBALL265.COM - Kalidou Koulibaly saat ini sedang menikmati sukses usai mengantarkan Senegal menuju trofi Piala Afrika 2021. Prestasi ini tidak akan bisa ia raih jika di masa lalu tetap bertahan memegang paspor Prancis.
Kendati punya akar Senegal yang kuat dari ayah dan ibunya yang merupakan imigran generasi pertama, namun Koulibaly lahir dan besar di Prancis. Tepatnya di kota Saint-Die.
Ilmu sepak bola pun juga ia timba pertama kali di Prancis bersama akademi SR Saint-Die dan FC Metz. Koulibaly bahkan sempat membela tim nasional Prancis di kelompok umur U-20 dan mendapat sebelas caps dalam rentang 2011 hingga 2012.
Hanya saja setelah itu Koulibaly tak pernah lagi dipanggil oleh Les Bleus. Pada akhirnya di 2015 ia memutuskan untuk menjawab panggilan Les Lions de la Téranga, julukan Senegal, meski Prancis lewat manajer Didier Deschamps saat itu kembali menujukkan minat.
Sejak saat itu Koulibaly menyaksikan Prancis kembali berkembang menjadi kekuatan besar dan bahkan menjadi kampiun Piala Dunia 2018. Pilihannya untuk membela Senegal mungkin saat itu membawa rasa getir meski ia mengaku sudah bulat bertekad.
Akan tetapi penantian Koulibaly akan prestasi internasional kemudian berakhir pada Senin (07/02/22) lalu. Dengan ban kapten di lengan, defender sentral milik Napoli berusia 30 tahun itu kemudian membantu Senegal menjegal Mesir di final Piala Afrika 2021 via adu penalti.
Selain sukses menjaga clean-sheet, Koulibaly juga maju sebagai algojo pertama Senegal yang menang 4-2 di ajang tos-tosan. Kontribusi yang berbuah trofi Piala Afrika pertama untuk Senegal usai dua kali di 2002 dan 2019 harus puas sebagai runner-up.