1. Hanya Bermain 1 Pertandingan per Pekan

Dibanding rival-rivalnya dalam perebutan posisi empat besar seperti Chelsea, Man United, dan West Ham United, Arsenal punya keunggulan berupa waktu.

Pasalnya, di musim ini Arsenal hanya menjalani satu pertandingan setiap pekannya. Hal ini dikarenakan The Gunners telah tersisih di kancah domestik, Piala FA, dan juga tak berpartisipasi di kancah Eropa.

Dengan hanya menjalani satu pertandingan per pekannya, skuat Arsenal pun tak akan diguncang dengan kelelahan yang berimbas pada badai cedera.

Alhasil, misi Arsenal menembus empat besar atau bahkan tiga besar bisa terwujud, seperti halnya Chelsea yang menjalani satu laga per pekannya pada 2016/17 hingga menjadi juara.

2. Laga Tersisa Hanya Melawan Mayoritas Tim Semenjana

Dari 14 partai tersisa yang dijalani Arsenal di Liga Inggris, The Gunners kebanyakan hanya akan menghadapi tim-tim gurem saja.

Dari 14 partai itu, empat di antaranya melawan tim The Big Six seperti Liverpool, Chelsea, Man United, dan Tottenham. Sisanya? Melawan tim-tim yang ada di peringkat bawahnya.

Jika Arsenal bisa memaksimalkan 10 laga melawan tim semenjana itu dengan kemenangan, maka peluang finis di tiga besar pun kian terbuka.

Apalagi jika menilik beberapa rivalnya masih harus menghadapi partai-partai berat seperti Man United yang masih bertemu Manchester City, Liverpool dan Chelsea.

3. Konsistensi Arsenal

Konsistensi dalam meraih hasil atau poin penuh menjadi kunci Arsenal belakangan ini sehingga mampu memberikan ancaman ke posisi empat besar dan tiga besar.

Dalam tiga laga terakhirnya di Liga Inggris, Arsenal mampu meraih kemenangan, di mana dua di antaranya kala melawan Wolves yang berstatus kuda hitam di Liga Inggris saat ini.

Skuat Arsenal saat ini nampak lebih mengedepankan hasil ketimbang permainan yang sedap di pandang mata seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tiga laga terakhir menjadi bukti bahwa kemenangan meski dengan keunggulan satu gol saja sudah cukup untuk meraih poin penuh.