Dilansir dari laman Metro, aset Abramovich di Inggris yang akan dilepasnya adalah rumah seharga 152 juta poundsterling atau Rp2,9 triliun.

Abramovich diklaim akan menjual rumahnya tersebut dalam waktu cepat sehingga dirinya benar-benar bisa lepas dari cengkeraman Inggris.

Tak hanya rumah, Abramovich juga akan melego aset lainnya seperti Flat atau gedung bertingkat yang dijadikannya hunian yang ada di London.

Klaim Chris Bryant ini pun diyakini banyak pihak akan terjadi. Apalagi Abramovich juga dilarang masuk ke Inggris sejak visa kelas 1 atau visa bisnisnya kedaluwarsa.

Meski akan menjual asetnya seperti rumah dan Flat, Abramovich nyatanya masih punya bisnis lainnya di London yakni Chelsea.

Lalu, bagaimana dengan nasib Chelsea? Apakah juga akan dijual oleh Abramovich untuk menghentikan adanya sanksi yang diberikan pemerintah Inggris kepadanya?

Nyatanya, Chelsea tak akan dilepas oleh Abramovich. Apalagi dirinya telah melimpahkan tampuk kepemilikan ke Yayasan Amal The Blues.

Hanya saja Yayasan Amal Chelsea belum benar-benar yakin dengan keputusan Abramovich untuk melimpahkan status kepemilikan kepada mereka.

Hal ini pun membuat kubu Chelsea kini dalam situasi memanas, karena tak adanya pemilik resmi seiring pernyataan Abramovich dan Yayasan Amal tersebut.

Meski begitu, masa depan Chelsea tetap akan dirasa aman. Apalagi Abramovich kini tengah mengupayakan perdamaian dengan menjadi negosiator antara Rusia dan Ukraina.