FOOTBALL265.COM - Blunder kiper Paris Saint-Germain, Gianluigi Donnarumma menjadi awal petaka. Berawal dari satu gol “pemberian” dari sang kiper, Real Madrid menciptakan momentum balik.
Pada laga yang berjalan di Santiago Bernabeu ini, PSG harus mengakui ketangguhan raksasa Spanyol, Real Madrid dengan skor 3-1 dalam lanjutan leg kedua Liga Champions.
Mauricio Pochettino sebenanrnya sempat tersenyum di Bernabeu. PSG justru unggul duluan berkat gol Kylian Mbappe pada menit ke-40 babak pertama.
Pasalnya Les Parisies datang ke Bernabeu dengan keunggulan 1-0 pada leg pertama. Asa mereka untuk lolos ke babak selanjutnya tentu terbuka lebar.
Berkat gol Mbappe, PSG sempat menginjakan satu kaki ke perempat final. Saat itu, wakil dari Prancis ini unggul agregat 2-0 atas Real Madrid.
Sayangnya, petaka justru menghampiri Lionel Messi dkk. Real Madrid sukses menyamakan kedudukan dan membuat momentum balik atas PSG memasuki babak kedua.
Momentum Madrid malam tadi justru datang setelah kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, melakukan blunder. Dia gagal membuang bola setelah menerima pressing Karim Benzema.
Tekanan yang diberikan Benzema menyebabkan sapuan Donnarumma tidak sempurna. Dari sisi kanan pertahanan PSG, muncul Vinicius Junior yang memanfaatkan bola liar.
Tak pikir panjang, Vinicius memberikan umpan ke Karim Benzema. Bomber gaek Madrid ini dapat mengkonversi peluang di mulut gawang Donnarumma jadi gol penyama kedudukan.
Setelah blunder yang berakibat gol penyeimbang dari Real Madrid, mental bertandingan PSG semakin memburuk, permaina di atas lapangan berubah drastis.
Puncaknya pada menit ke-76 dan 78 babak kedua. Real Madrid sukses lakukan comeback luar biasa atas Paris Saint-Germain dan memastikan langkah mereka ke perempat final.
Usai pertandingan, pelatih Mauricio Pochettino memberikan komentarnya tetang pertandingan malam ini setelah timnya gagal melaju di Liga Champions.
“Gol pertama (kesalahan Donnarumma) benar-benar merubah jalan permainan,” jelas Mauricio Pochettino seusai laga kepada Canal+
“Selama satu jam, kami lebih baik dari tuan rumah. Suasana berubah di stadion. Kami membuat beberapa kesalahan setelah itu. Kami tidak bisa menungkirinya. Perasaan terburuk bahwa kami adalah tim yang lebih baik, tetapi kami kalah,” pungkasnya.
Dengan hasil ini, tim bertabur bintang, PSG harus angkat koper dari panggung Liga Champions. Sementara Real Madrid dengan DNA juaranya terus melaju kencang.