Pro Kontra Maskot Piala Dunia Qatar, Menyimpan Kisah Tragis Pekerja Imigran
Timnas Denmark menjadi yang pertama menyuarakan keadilan bagi para imigran pekerja, saat itu mereka dengan tegas menolak ikut ambil bagian dalam kegiatan promosi Piala Dunia.
At their World Cup qualifying matches in late March, Norway's National Soccer Team protested the poor and unsafe treatment of migrant workers who are building the infrastructure for the 2022 World Cup in Qatar.https://t.co/u54vrNcAly pic.twitter.com/KuFn538qE9
— The Norwegian American (@NorAmNews) April 26, 2021
Kemudian disusul Jerman dan Norwegia yang sama-sama turun ke lapangan mengenakan kaos yang bertuliskan pesan menohok untuk tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar.
German soccer/football players join Norway's to express concern about human rights for migrant workers in Qatar as it prepares to host the 2022 World Cup. https://t.co/T5NTl4Srgy pic.twitter.com/5Bfz9hazfE
— Kenneth Roth (@KenRoth) March 27, 2021
Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia tahun lalu, Tim nasonal Norwegia mengenakan kaos bertulisan ‘humans rights’ sebagai respon banyaknya pekerja imigran yang tewas di Qatar.
Kemudian hal yang sama dilakukan Timnas Jerman, mereka mengenakan baju bergambar deretan huruf bertuliskan “HAK ASASI MANUSIA” sebagai protes lanjutan soal isu pekerja imigran Qatar yang banyak menjadi korban mega proyek Piala Dunia 2022.