Liga Indonesia

Sering Didesak Netizen, Bima Sakti Teguh Tak Pakai Pemain Keturunan di Timnas U-16

Senin, 4 April 2022 16:21 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Da'Yerimon/Football265.com
Pelatih Timnas U-16, Bima Sakti. Foto: Da'Yerimon/Football265.com Copyright: © Da'Yerimon/Football265.com
Pelatih Timnas U-16, Bima Sakti. Foto: Da'Yerimon/Football265.com

FOOTBALL265.COM - Pelatih timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, menjelaskan alasan tak memakai pemain keturunan di skuat Garuda Asia. Dia menjawab pertanyaan yang kerap dilontarkan netizen ataupun penikmat sepak bola nasional. 

Bima Sakti tahu ada banyak pemain keturunan di luar negeri baik Eropa hingga Amerika Latin. Tetapi, dia memutuskan tak memanggil nama-nama tersebut dengan alasan memberikan kesempatan ke pemain lokal. 

Pelatih berusia 46 tahun itu menjelaskan bahwa fokus utama di timnas Indonesia U-16 adalah pembinaan. Jadi Bima Sakti belum berniat memakai pemain keturunan. 

"Sebetulnya di timnas U-16 itu pembinaan, dalam artian target juara, menang, tapi orientasinya bukan hanya itu. Kami bina mereka (pemain muda) supaya mereka jadi pemain yang lebih baik," kata Bima Sakti, Senin (4/4/22). 

"Saya tidak ambil pemain keturunan, karena mereka ini kan sudah dapat ilmu yang baik di negaranya masing-masing. Jadi, kami beri pemain muda di sini (Indonesia) untuk berkompetisi di Piala AFF, Kualifikasi Piala Asia," imbuhnya. 

Menurut Bima Sakti, jasa pemain keturunan lebih tepat dipakai di tim senior. Orientasi timnas Indonesia adalah prestasi dan pemain keturunan jadi salah satu opsi karena punya pengalaman dan skill mumpuni. 

"Nanti yang keturunan ini kalau mau di naturalisasi dan sebagainya, ketemunya di senior. Kalau saya ambil ke U-16, kasihan pembinaan usia muda di Indonesia seperti yang dari SSB dan akademi," tutur eks pelatih Persiba Balikpapan itu.

"Mendingan mereka (keturunan) belajar di luar negeri dan yang disini berkompetisi di Elite Pro Academy dan lainnya dan ketemu pas di senior yang sudah bicara prestasi," Bima Sakti.