Kerap Tersandung di Liga Champions, Pelatih Man City 'Akui' Sering Bikin Taktik Bodoh
Duel Manchester City vs Atletico Madrid boleh dibilang spesial namun bukan hanya karena terjadi di ajang Liga Champions.
Pasalnya dua kesebelasan menganut paham sepak bola berbeda karena dilatih oleh Pep Guardiola dan Diego Simeone.
Guardiola sangat mendewakan permainan menyerang dan tidak puas jika para pemainnya tidak mendominasi dalam hal penguasaan bola.
Sementara itu Simeone adalah salah satu pelatih yang berpegang teguh pada filosofi pragmatisme. Menang adalah tujuhan utama apapun caranya termasuk lebih banyak bertahan selama 90 menit.
Sepanjang karier mereka, Guardiola dan Simeone sudah saling adu taktik sebanyak tiga kali dengan nama pertama untuk sementara unggul dengan kedudukan 2-1.
Kendati demikian Guardiola enggan menganggap jika sepak bola racikannya lebih superior ketimbang Simeone. Di matanya tidak ada kebenaran absolut dalam olahraga 11 lawan 11.
Pep Guardiola meyakini jika kubu yang menang adalah yang benar. Maka dari itu ia hanya ingin fokus membawa Manchester City menang,
"Aku tidak tertarik mengomentari debat bodoh soal siapa yang lebih baik. Kami semua hanya ingin menang. Yang sukses adalah yang benar," sambung Guardiola lagi.
"Apa yang dilakukan City dan Atletico sama. Tidak ada gunanya menghakimi permainan tim lain karena fokusnya adalah menang,"
"Memang apa itu sepak bola buruk? Apakah itu saat timku menang 1-0 namun Bernardo Silva menahan bola lima menit di sudut lapangan?. Itu bukan buruk namun bertahan," pungkasnya kemudian.