Pembantaian Chelsea oleh Real Madrid Jadi Sinyal N'Golo Kante Sudah Habis?
Sebelum melawan Real Madrid, Kante bertanding melawan Brentford, di mana di laga itu Chelsea takluk dengan skor 1-4.
Di laga melawan Brentford, Kante tampil selama 65 menit sebagai gelandang Box to Box di posisi 4-3-3, tepat di depan Ruben Loftus-Cheek sebagai pemain bernomor 6 dan Mason Mount sebagai pemain bernomor 10.
Dalam laga itu, Kante hanya mampu memenangkan dua dari empat duel di lapangan, dan kehilangan bola sebanyak dua kali dan hanya menyentuh bola sebanyak 45 kali.
Catatan-catatan ini sejatinya sudah menjadi alarm bahwa Kante seharusnya sudah dipinggirkan oleh Tuchel, setidaknya saat akan berhadapan dengan Real Madrid,
Namun yang terjadi, Tuchel nampak ‘bebal’ dan terus memainkannya, yang berujung pada hancurnya lini tengah Chelsea di laga kontra Real Madrid.
Tanda-tanda habisnya masa kejayaan Kante sejatinya telah disuarakan oleh legenda Chelsea, Claude Makelele, yang disebut-sebut memiliki gaya bermain yang sama dengannya.
Makelele pernah memperingatkan bahwa Kante akan habis lebih cepat ketimbang dirinya karena gaya bermainnya yang hanya mengandalkan lari, bukannya pembacaan arah bola.
“N’Golo Kante adalah pemain bagus. Sulit menemukan pemain yang suka berlari mengejar bola ke segala arah,” ujar Makelele pada 2017 silam dikutip dari Goal Internasional.
“Tapi ketika dirinya menua, cara seperti itu akan menyulitkannya. Ia harus mengubah gaya bermainnya dan cerdas dalam mengambil keputusan,” lanjut Makelele.
Meski belum terlihat bahwa Kante sepenuhnya sudah habis, tapi ucapan Makelele lima tahun silam perlahan menjadi kenyataan.
Hanya tinggal menunggu waktu saja Kante tak lagi dipakai oleh Chelsea maupun Tuchel, jika dirinya tak mengubah gaya bermainnya itu.