Memasuki babak kedua kedua tim saling jual beli serangan. Meski AS Roma mendominasi penguasaan bola namun permainan relatif berimbang.

Bahkan Bodo/Glimt mampu menyulitkan I Giallorossi dengan permainan cepatnya. Termasuk saat tuan rumah nyaris menyamakan skor di menit ke-50.

Gol yang ditunggu-tunggu Bodo/Glimt akhirnya datang di menit ke-56 via Brice Wembangomo. Sepakan spekulatif pemain berusia 25 tahun tersebut tak mampu diselamatkan oleh Rui Patricio. Gol skor berubah jadi 1-1.

Usai gol Brice Wembangomo tempo permainan kian meningkat. Bodo/Glimt sendiri berambisi membalikkan keadaan.

Sementara I Giallorossi ingin skor kembali berpihak pada Bryan Cristane dan kolega. Alhasil kedua tim pun saling melancarkan tekanan.

Sayangnya, pertahanan disiplin yang diperagakan kedua kesebelasan membuat Bodo/Glimt maupun AS Roma minim menghasilkan peluang.

Situasi tersebut terjadi hingga laga memasuki menit-menit krusial. Pertandingan yang tampaknya berakhir sama kuat berubah seketika setelah tuan rumah sukses membalikkan keadaan di menit ke-89.

Adalah Hugo Veslelen yang jadi mimpi buruk AS Roma. Beawal dari umpan silang yang dikirimkan ke area penalti AS Roma, Veslelen yang berdiri bebas melakukan tandukan mematikan yang tak mampu diselamatkan Rui Patricio.

Skor pun kini berbalik 2-1 untuk keunggulan tuan rumah. Usai gol, I Giallorossi terpantik untuk melancarkan serangan, namun hingga peluit panjang berbunyi skor tersebut tak berubah.

Hasil ini jadi kerungian tersendiri bagi AS Roma. Meski demikian, I Giallorossi masih punya kesempatan untuk membalas di Stadion Olimpico pekan depan.