AC Milan Menuju Klub 'Sultan', Ada Peran Pejabat Tinggi dan Bangsawan Bahrain
Salman bin Ibrahim Al Khalifa adalah putra kedua Ibrahim bin Hamad Al Khalifa dan Aisha binti Salman al-Khalifa, putri Salman bin Hamad Al Khalifa I, penguasa Bahrain dari tahun 1942 sampai dengan 1961.
Kekayaan keluarganya pun konon ditaksir mencapai angka fantastis lima miliar dolar AS atau sektar Rp71,7 triliun.
Ia adalah alumni Bahrain University yang lulus pada 1992. Sebelum berkecimpung sebagai pejabat di BFA, AFC, dan bahkan FIFA, Salman bin Ibrahim Al Khalifa sudah sangat akrab dengan dunia sepak bola.
Pada awal 1980-an ia pernah bermain selama beberapa tahun di tim junior tim Divisi I Bahrain, Riffa SC.
Setelah hengkang dari klub yang berbasis di Riffa tersebut, Salman bin Ibrahim Al Khalifa mulai fokus dengan pendidikan akademisnya hingga sukses menjadi pejabat di badan sepak bola Bahrain sampai FIFA.
Jika menilik sepak terjangnya, rasanya tidak mengherankan apabila Salman bin Ibrahim Al Khalifa punya kapasitas membantu Investcorp dalam negosiasinya membeli AC Milan.
Seperti diwartakan Sempre Milan, sosok berusia 56 tahun tersebut memegang peran penting di balik pembicaraan Investcorp dan Elliott Management.
Nama Investcorp belakangan memang santer dibicarakan publik usai tersebar kabar mereka berminat membeli AC Milan.
Investor dari Bahrain tersebut akan menjadi fenomena tersendiri di Liga Italia jika berhasil memiliki klub besar seperti AC Milan.