Takdir Sedih Michael Johnson, Depresi dan Pensiun Dini di Manchester City Era Mancini
Akan tetapi, kondisi Michael Johnson ternyata tidak baik-baik saja setelah mengalami hernia. Cedera di bagian lutut pun mulai jadi momok menakutkan baginya.
Pasalnya, pada saat bersamaan, ia mengaku sangat ingin membuktikan diri di hadapan publik sebagai salah satu pesepak bola hebat dan itu malah membuatnya tertekan.
“Itulah saat saya menderita secara personal. Anda mendapat apresiasi dan semangat saat bermain, dan ketika tidak Anda juga tidak mendapatkannya, karena seperti itulah dunia sepak bola,” ucapnya lagi.
Kegelisahan dan kegalauan pun mulai menggelayuti Michael Johnson yang merasa dilema, apakah harus ngoyo bermain demi mendapat pengakuan dari publik. Namun akhirnya ia pun sadar.
“Saya mulai merasakan efeknya, jika tidak bermain apakah saya bisa jadi saya yang sebenarnya, Mike sang pemain bola?
“Saya tidak ingin seperti itu. Saya ingin merasakan kepercayaan diri yang memang berasal dari diri sendiri. Saya sebagai seorang pribadi,” jelasnya.
Tekanan memang penyebab krusial di balik meredupnya karier Michael Johnson. Apalagi, ia menyebut cedera telah membuatnya takut melakukan banyak hal, dari berlari sampai melompat.
Di sisi lain, kedatangan Roberto Mancini dengan asupan gelandang super berbakat menjadikan posisi Michael Johnson makin merana di Manchester City.
Secara mental, mantan pemain muda Timnas Inggris itu bahkan takut pergi ke supermarket, terlebih ketika orang-orang menatap ke arahnya.
Setelah pensiun dari sepak bola, Michael Johnson diketahui membuka sebuah bisnis real estate di Urmston, Manchester.