Namun AC Milan menilai harga tersebut jauh dari harapan karena Berardi dianggap sudah melewati masa jaya. Selain itu, pemain timnas Italia itu juga diminati banyak klub top eropa.

Oleh karena itu, AC Milan mengalihkan perhatian kepada Riyadh Mahrez yang tinggal menyisakan kontrak satu tahun bersama Manchester City.

Khusus untuk Riyadh Mahrez, Rossoneri punya pandangan yang berbeda walaupun harga yang dipatok oleh Man City malah lebih mahal dari banderol Berardi yakni 40 juta euro.

Kedekatan Mahrez dengan Ismael Bennacer yang bermain bersama di timnas Aljazair menjadi alasan utama kenapa pemain berusia 31 tahun tersebut lebih diprioritaskan oleh AC Milan.

Walaupun begitu, AC Milan juga harus berpikir lebih keras lagi karena gaji Mahrez lumayan buat kantong menipis. Mantan pemain Leicester City itu menuntut bayaran 6 juta euro per musim.

Namun dengan Invescorp yang akan segera menjadi pemilik anyar, AC Milan tak perlu ragu untuk mendatangkan Mahrez di bursa transfer musim panas ini.

Dilansir dari La Gazzetta dello Sport, Riyadh Mahrez bisa menjadi pemain baru pertama mereka setelah AC Milan menyelesaikan transfer Sven Botman dan Divock Origi.

AC Milan musim ini tidak punya pemain kidal di posisi sayap kanan yang konsisten. Manajer Stefano Pioli banyak mengandalkan Alexis Saelemaekers yang berkaki dominan kanan di sana dan hasilnya tidak bisa dibilang memuaskan.

Saelemaekers yang berusia 22 tahun tampil lebih dari 40 kali untuk AC Milan di sisi kanan namun hanya memberikan tiga gol dan empat assist saja.

Sebenarnya AC Milan masih mempunyai Samu Castillejo yang berposisi sebagai winger kanan dan berkaki kidal. Namun pemain asal Spanyol tersebut sudah masuk daftar jual karena minim kontribusi di musim ini.

Riyad Mahrez bisa menjadi jawaban atas pencarian AC Milan untuk seorang winger kidal nan subur. Kebetulan bursa transfer musim panas 2022 adalah saat yang tepat untuk melakukan penawaran.