Liga Italia

AC Milan Jadi Klub Sultan, Mantan Pemilik Minta Ganti Rugi Triliunan Rupiah!

Kamis, 28 April 2022 08:15 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Subhan Wirawan
© Studio Buzzi/AC Milan/GettyImages
Yonghong Li (tengah) dilaporkan ingin meminta kompensasi triuliunan Rupiah apabila Elliott sukses menjual AC Milan pada Investcorp. Copyright: © Studio Buzzi/AC Milan/GettyImages
Yonghong Li (tengah) dilaporkan ingin meminta kompensasi triuliunan Rupiah apabila Elliott sukses menjual AC Milan pada Investcorp.

FOOTBALL265.COM - Perpindahan tangan kepemilikan AC Milan dari Elliott menuju Investcorp dilaporkan menghadapi ganjalan yang bisa jadi akan sangat merepotkan.

Mantan pemilik Il Rossoneri, Yonghong Li, isunya tengah merencanakan pengajuan gugatan ganti rugi empat tahun pasca angkat kaki dari San Siro.

Berita ini datang dari media asal Italia, Il Sole 24 Ore, pada Rabu (27/04/22) lalu. Li meyakini jika Elliott sekarang berhutang padanya sekitar 320 juta Euro.

Tuntutan ini tidak main-main karena jika dikonversi menjadi Rupiah, maka uang yang diminta Li setara dengan 4,8 triliun.

Dasar dari gugatan Yonghong Li adalah kerugian yang ia alami saat melepas saham AC Milan seutuhnya pada Elliott di 2018 silam.

Padahal dalam prosesnya, Li membebankan utang yang ia gunakan untuk membeli klub Kota Mode tersebut senilai 300 juta Euro pada Elliott.

Li semakin sulit untuk memenangkan gugatannya jika memang serius ingin masuk ke ranah hukum.

Itu karena Elliott tidak akan mau memberikan kompensasi yang diminta mengingat nominal tersebut adalah laba mereka dari menjual AC Milan ke Investcorp.

Sepertinya Yoghong Li termotivasi untuk mencari sensasi setelah tahu jika AC Milan akan segera kebanjiran uang begitu Investcorp resmi menjadi tuannya.

Diperkirakan transaksi ini bisa melibatkan 1 miliar Euro yang akan Incvestcorp salurkan ke proyek pembuatan stadion anyar AC Milan.

Bisa jadi Li tengah butuh pemasukan besar dalam waktu singkat mengingat pengusaha berpaspor Hong Kong kelahiran China itu dalam beberapa tahun terakhir diuji dengan banyak kontroversi di negara asalnya.