Liga Champions

Susunan Starting XI Pemain yang Nihil Gelar Juara Liga Champions

Senin, 2 Mei 2022 16:28 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Claudio Villa/Getty Images
Ronaldo Nazario saat masih memperkuat Inter Milan. Copyright: © Claudio Villa/Getty Images
Ronaldo Nazario saat masih memperkuat Inter Milan.
Michael Ballack (Gelandang)

Michael Ballack bisa dibilang menjadi salah satu pemain paling 'sial' di setiap babak final yang ia jalani, khususnya di musim 2001/02 dimana saat memperkuat Bayer Leverkusen dan Timnas Jerman ia perkuat hanya bisa menjadi runner up, setelah susah payah melaju hingga babak final.

Untuk kancah Liga Champions, Ballack pernah dua kali merasakan atmosfer Liga Champions. Pertama ketika ia masih memperkuat Bayer Leverkusen dan kalah dari Real Madrid.

Final kedua ia rasakan bersama Chelsea, yang lagi-lagi gagal ia menangkan setelah melalui drama adu penalti.

Lothar Matthaus (Gelandang)

7 gelar juara Bundesliga, tiga gelar DFB Pokal, satu gelar juara Serie A, dan satu gelar Supercoppa Italia merupakan segelintir dari prestasi yang diraih Lothar Matthaus saat berada di Bayern Munchen dan Inter Milan.

Sayangnya, ada satu kehampaan yang akan selalu menyelimuti karier Lothar, yakni belum adanya trofi juara Liga Champions.

Ia sebenarnya nyaris merasakan gelar juara, apabila Ole Gunnar Solskjaer tidak mencetak gol penentuan di final Liga Champions 1998/99 silam.

Pavel Nedved (Gelandang)

Pavel Nedved menambah daftar pemain top Juventus yang sepanjang kariernya gagal merasakan kebanggaan mengangkat trofi juara Liga Champions.

Dikenal sebagai gelandang terbaik sepanjang masa, Nedved sebenarnya berpeluang meraih gelar juara seandainya tidak dihukum larangan bertanding dalam final Liga Champions 2002/03 antara Juventus kontra Milan, yang berakhir dengan kemenangan Rossoneri lewat adu penalti.

Zlatan Ibrahimovic (Penyerang)

Semenjak memulai debut profesionalnya bersama Malmo pada 1999 silam, Zlatan Ibrahimovic sudah berkelana ke berbagai klub top Eropa, seperti Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, Paris Saint-Germain, dan Manchester United.

Sial bagi penyerang asal Swedia tersebut, setiap tim yang ia perkuat selalu gagal meraih hasil maksimal kala melakoni Liga Champions.

Ibrahimovic sempat memutus kutukan tak pernah juara Eropa dengan memenangkan Liga Europa bersama Setan Merah. Namun tetap saja, prestis Liga Europa tak sama dengan Liga Champions.

Gabriel Batistuta (Penyerang)

Pada era 1990-an, Gabriel Batistuta bisa dibilang penyerang paling berbahaya dengan torehan 292 gol dari 537 penampilan di sepanjang kariernya. Ia juga yang menjadi tokoh utama AS Roma meraih gelar juara Serie A Italia 2000/01.

Meski memiliki performa impresif, Batistuta pada akhirnya harus pulang kampung ke Argentina tanpa pernah merasakan gelar juara Liga Champions. Di perhelatan tersebut, Batistuta total bermain sebanyak 27 kali dan hanya mencetak enam gol saja.

Ronaldo (Penyerang)

Manchester United pernah merasakan betapa mengerikannya Ronaldo Nazario saat menjamu Real Madrid di perempatfinal Liga Champions 2002/03.

Bagaimana tidak, pemain yang punya rambut unik itu mampu membobol gawang Setan Merah sebanyak tiga kali, meskipun Madrid tetap kalah 3-4.

Moment itu sendiri bisa dibilang menjadi kenangan paling indah Ronaldo selama merantau dan menjalani karier sepak bola di Eropa.

Ya, sepanjang kariernya memperkuat PSV, Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, dan AC Milan, Ronaldo tak pernah sekalipun bisa menjuarai Liga Champions.