Bruno Fernandes dan 4 Pemain yang Pernah Terlibat Pembunuhan

Pada 2010, Bruno Fernandes de Souza, mantan kapten dan penjaga gawang Flamengo dituduh melakukan penyerangan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap Eliza Samudio, yang merupakan pacar di luar nikahnya, dan ibu dari anak bungsunya.
Sepupu Bruno yang saat itu berusia 17 tahun Fernandes de Souza mengaku kepada polisi bahwa ia telah ikut andil dalam penculikan itu bersama dengan teman Bruno, Luiz Henrique Ferreira Romao.
Fernandes juga menegaskan bahwa Samudio telah mati dan bayinya adalah milik Bruno.
Pada 2013, Bruno dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara 22 tahun. Namun, pada Februari 2017, ia dibebaskan untuk menunggu banding tetapi pengadilan memerintahkan penangkapannya kembali dua bulan kemudian.
Sangat disayangkan, Boa Esporte, klub sepak bola divisi dua Brasil, menawarkan kontrak kepada Bruno ketika ia dibebaskan pada Februari tetapi sebagai hasilnya, klub kehilangan tiga sponsor.
Setelah semua yang terjadi, Bruno tampaknya tidak menyesal atas tindakannya. Dalam wawancara dengan laman berita olahraga The Guardian, dia berkata “Apa yang terjadi, terjadi. Saya membuat kesalahan, yang serius, tetapi saya bukan orang jahat,”
“Orang mencoba untuk mengubur mimpi saya karena satu kesalahan, tetapi saya meminta Tuhan untuk pengampunan, jadi saya melanjutkan karier saya sebagai pemain sepak bola, kawan,” ucapnya.
3. Gavin Grant (Millwall FC, Wycombe Wanderers)
Gavin Grant adalah pemain kub sepak bola asal Inggris, Millwall, Wycombe Wanderers, dan Bradford City.
Selama musim 2006/07, ketika ia dipinjamkan ke Grays Athletic, Grant sedang diselidiki atas keterlibatannya dalam pembunuhan Jahmall Moore pada 2005 dan kemudian divonis bersalah.
Namun, dia kemudian dibebaskan dari tuduhan itu. Pada 2010, Grant dan temannya Gareth Downie kembali dinyatakan bersalah karena membunuh Leon Labastide yang berusia 21 tahun pada Mei 2004.
Insiden itu adalah bagian dari penembakan 'tit-for-tat' dan pengadilan memberi Grant hukuman seumur hidup atau minimal 25 tahun penjara. Pada bulan Oktober 2014, dia diberi hak untuk mengajukan banding ke pengadilan tetapi pada November 2015, banding ditolak.