Liga Indonesia

Belum Semarak Eropa, Sepak Bola Indonesia Masih Tak Ramah Jurnalis Transfer 'ala' Fabrizio Romano

Sabtu, 14 Mei 2022 15:05 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Prio Hari Kristanto
© The sport review
Isu transfer pemain yang mencul dari seorang jurnalis merupakan hal biasa di sepak bola Eropa, tetapi hal itu ternyata tak berlaku di Liga Indonesia. Copyright: © The sport review
Isu transfer pemain yang mencul dari seorang jurnalis merupakan hal biasa di sepak bola Eropa, tetapi hal itu ternyata tak berlaku di Liga Indonesia.

FOOTBALL265.COM - Isu transfer pemain yang mencul dari seorang jurnalis merupakan hal biasa di sepak bola Eropa. Namun hal itu ternyata tak berlaku di Liga Indonesia.

Tentu hal ini bukanlah masalah yang mudah diurai. Sebab, dalam praktiknya informasi yang tak keluar dari akun resmi klub sering kali dianggap sebagai info tak valid dan tak sopan, karena mendahului klub.

PSS Sleman pernah mengalami kebocoran informasi mengenai pemain baru mereka yang bocor ke media sosial setelah melakukan tes kesehatan di salah satu RS di Yogyakarta. Setelah itu timbul polemik yang cukup alot.

Sebenarnya hal seperti itu bukanlah perkara tabu, terlebih pada masa jendela transfer pemain. Di manapun itu, kebocoran nama pemain incaran sebuah klub tentu akan jadi isu yang justru menambah 'bumbu' sepak bola itu sendiri.

Isu transfer pemain merupakan hal yang sangat biasa. Baik informasi yang disebar dari orang biasa (fans) maupun informasi yang datang dari jurnalis olahraga.

Di Eropa bahkan terdapat beberapa jurnalis yang lebih dipercaya daripada 'klub' itu sendiri mengenai isu-isu pemain yang akan merapat atau pergi dari satu klub ke klub lainya.

Sebut saja Romeo Agresti, Gianluca Di Marzio hingga Fabrizio Romano ketiga nama ini merupakan jurnalis sepak bola yang kerap membagikan informasi mengenai pergerakan transfer pemain di Eropa.

Di Indonesia sendiri tak banyak yang melakukan hal seperti itu, namun ada salah satu nama yang kerap muncul di lini masa Twitter. Dia sering kali membagikan gosip-gosip transfer sepak bola khusunya yang melibatkan dua klub DIY.

Sebelum menjadi jurnalis olahraga di salah satu harian cetak tertua di Indonesia yang berbasis di kota pelajar, dia merupakan mantan pemain sepak bola profesional yang menghabiskan karier Si Kulit Bundar di PSIM dan Persiba Bantul.

Jurnalis asal Yogyakarta itu sering membagikan informasi mengenai pergerakan transfer pemain dua klub Yogyakarta. PSS dan PSIM sering mendapat sorotan melaui kicauannya di akun pribadinya @FXHarminanto.

Namun sayang, kehadiran jurnalis spesialis transfer di sini ternyata belum sepenuhnya diterima oleh suporter. Ada yang mengganggap hal itu mendahului akun berdasi (klub), bahkan ada yang menganggap buruk profesi seorang jurnalis.