Nama pertama adalah Henk Wullems. Pelatih asal Belanda tersebut merupakan mantan juru latih Timnas Indonesia pada era 90-an.

Sebelum melatih Timnas Indonesia, Henk Wullems lebih dulu bersinar saat menukangi klub Bandung Raya pada musim 1995–1996.

Bersama Bandung Raya, Henk Wullems mampu membawa klub tersebut juara Liga Dunhill usai mengalahkan PSM dengan skor 0–2 di partai final.

Sukses bersama Bandung Raya, tangan dingin Henk Wullems juga berlanjut saat menukangi Timnas Indonesia di tahun 1996 hingga 1997.

Pencapaian terbaiknya adalah membawa Timnas Indonesia menjadi runner up SEA Games tahun 1997. Di partai final, Timnas Indonesia dikalahkan Thailand melalui babak adu penalti.

Anatoli Polosin
Berikutnya ada Anatoli Polosin. Pelatih Rusia ini bisa dibilang sebagai salah satu pelatih asing tersukses dan terbaik yang pernah menangani Timnas Indonesia.

Meski dikenal dan dikritik akan gaya kerasnya dalam menempa stamina para pemain, namun hasil positif yang dihasilkan Timnas Indonesia membuat nama Anatoli Polosin tetap melegenda sampai sekarang.

Berbekal gelar juara Soviet First League yang ia raih saat melatih SC Tavriya Simferopol dan FC Chornomorets Odesa, sosok Anatoli Polosin langsung mendapat target tinggi untuk melanjutkan prestasi Timnas Indonesia setelah era Bertje Matulapelwa.

Selama tiga tahun memperkuat Timnas Indonesia, Anatoli Polosin mampu membawa skuat Garuda meraih runner up Piala Kemerdekaan 1988, medali perunggu SEA Games 1989, serta yang paling mentereng emas SEA Games 1991.

Pada partai final, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Thailand melalui drama adu penalti usai imbang 0-0 selama waktu normal dan perpanjangan.