Jadi Kunci Scudetto AC Milan 11 Tahun Silam, Ibrahimovic dan Bonera Kini Juara dengan Peran Berbeda
Gelar juara Liga Italia di 2010/2011 maupun 2021/2022 sama-sama bernilai satu titel namun bagi Zlatan Ibrahimovic scudetto kali ini terasa lebih spesia.
Alasannya tentu saja karena musim ini AC Milan tidak punya skuat yang mumpuni. Tidak ada yang menjagokan Il Rossoneri untuk bisa merajai negeri pasta lagi meski di 2020/2021 juga sudah sempat mengikuti bursa juara.
Manajer Stefano Pioli banyak mengandalkan pemain-pemain muda, tua dan hampir habis, dan rekrutan tanpa nama besar.
Sebut saja Rafael Leao, Sandro Tonali, Olivier Giroud, Mike Maignan, Fikayo Tomori, dan tentu saja Ibrahimovic sendiri.
Sementara itu di 2010/2011 AC Milan masih punya skuat kaya pengalaman meski sebenarnya para pemainnya juga sudah tidak lagi di puncak karier.
Kala itu Max Allegri selaku allenatore masih bisa mengandalkan Andrea Pirlo, Thiago Silva, Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, Alessandro Nesra, Zlatan Ibrahimovic, Daniele Bonera, hingga Ronaldinho dan Robinho.
"Ada perbedaan yang sangat besar. Tim kami 11 tahun yang lalu terdiri dari 22 pemain juara yang telah memenangkan segalanya," ungkap Ibrahimovic.
"Pada saat itu kami selalu diunggulkan untuk juara di setiap musim. Sementara pada musim ini skuat kami dipenuhi dengan banyak pemain muda,"
"Kami sengaja memberikan tekanan kepada mereka agar mereka tahu seperti apa rasanya menjadi pemain Milan, jadi kisah tahun ini jauh berbeda dari 11 tahun yang lalu," tambahnya lagi.
Scudetto kali ini boleh dibilang juga semakin manis karena AC Milan sukses menyamai raihan Inter Milan. Kedua klub sama-sama punya 19 titel Liga Italia yang dipastikan akan membuat pacuan musim depan semakin panas saja.